SuaraJawaTengah.id - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang menemukan 2 ekor sapi yang diduga tertular penyakit mulut dan kuku. Seluruh pasar hewan di Kabupaten Magelang saat ini ditutup.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Joni Indarto mengatakan, sapi suspek penyakit mulut dan kuku berada di Kecamatan Salam dan Grabag.
“Kami menemukan 2 suspek terkait panyakit mulut dan kuku pada sapi. Suspek itu artinya baru terduga. Pembuktiannya harus dari laboratorium,” kata Joni Indarto, Senin (23/5/2022).
Menurut informasi, sapi yang diduga tertular PMK dibeli dari pasar hewan Ambarawa, Kabupaten Semarang dan Boyolali.
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Peternakan menutup seluruh pasar hewan yang berada di wilayah Kabupaten Magelang.
“Kami mengambil langkah daripada nanti positif dan menyebar di Kabupaten Magelang. Dalam rangka melindungi peternakan di Kabupaten Magelang, pasar (hewan) sementara harus kita tutup demi untuk menanggulangi penyebaran PMK," ujar dia.
Terdapat 8 pasar hewan di wilayah Kabupaten Magelang yaitu di Kecamatan Grabag, Kaliangkrik, Salaman, Borobudur, Ngablak, Pakis, dan Windusari. “Yang tidak ada pasaran kami hanya hari pasaran Pon. Pasar Ambarawan juga sudah tutup,” kata Joni
Pemerintah Kabupaten Magelang sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada Dinas Peterikan, Dinas Pertanian dan camat untuk menyosialisasikan gejala hewan yang tertular penyakit mulut dan kuku.
Ciri-ciri hewan yang terserang penyakit mulut dan kuku antara lain muncul luka sariawan dan melepuh di sekitar mulut. “Kalau sudah sampai kaki ya kakinya ada melepuh itu. Kemudian terakhir itu kuku bisa lepas,” kata Joni.
Baca Juga: Tugas Pertama Pj Bupati Tulang Bawang Barat Kendalikan PMK pada Hewan Ternak
Hingga 12 Mei 2022, sapi tertular penyakit mulut dan kuku ditemukan di Kabupaten Klaten dan Pemalang. Jumlah sapi suspek penyakit mulut dan kuku di bawah 50 ekor.
Sapi suspek penyakit mulut dan kuku juga ditemukan di Rembang dan Boyolali. Sampel dari sapi yang diduga tertular PMK dibawa untuk diuji di laboratorium ternak, Balai Besar Veteriner Wates.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara