SuaraJawaTengah.id - Dokter Spesialis Akupunktur Klinik dr. Newanda Mochtar, Sp.Ak mengatakan akupuntur bisa membantu menangani keluhan migrain yang tak bisa sembuh usai diberikan terapi obat-obatan.
"Metode akupunktur yang digunakan adalah akupunktur secara manual, dilakukan 2-3 kali seminggu dengan durasi 20-30 menit per sesi, total 12 kali. Setelah terapi, sambung Newanda, dokter akan melakukan evaluasi," ujar Newanda dikutip dari ANTARA, Rabu (25/5/2022).
Menurut dia, akupunktur medis bekerja dengan merangsang sistem saraf dan memengaruhi berbagai neurotransmitter yang berperan terhadap serangan nyeri kepala, sehingga nyeri kepala berdenyut tidak terjadi.
Terapi ini mampu membantu meredakan nyeri serta pengurangan kekambuhan migrain secara jangka panjang.
Baca Juga: Kebanyakan Makan Karbohidrat dan Gula Bikin Sakit Kepala? Begini Penjelasan Ahli
"Setelah terapi, akan terjadi pengurangan dalam hal jumlah hari serangan migrain, keparahan serangan migrain, serta lamanya serangan migrain," kata Newanda.
Migrain merupakan nyeri kepala primer yang banyak ditemukan baik di Eropa, Amerika, maupun Asia. Berdasarkan studi populasi Balitbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, migrain memiliki prevalensi sebesar 22,4 persen di Indonesia.
Kondisi ini merupakan nyeri kepala tipe kronis dengan gejala keluhan yang sama berulang-ulang, menyerang usia produktif, dan dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja hingga 80 persen, sehingga berpotensi untuk memengaruhi kualitas hidup dan kehidupan perekonomian, serta pendidikan secara global.
Serangan nyeri kepala migrain bersifat spesifik, paroksismal atau mendadak, dan terkadang dibarengi adanya kilatan cahaya di depan mata. Menurut Newanda, migrain hanya dapat diobservasi oleh dokter yang memeriksa pasien baik sebelum maupun sesudah serangan.
Kondisi migrain dinyatakan sebagai nyeri kepala berulang, lebih dari lima kali, dengan durasi 4-72 jam dengan karakteristik berdenyut, intensitas sedang sampai berat, unilateral/menyerang pada satu sisi yang bertambah dengan aktivitas fisik, serta adanya manifestasi mual, sensitif terhadap cahaya dan suara.
Baca Juga: Hailey Bieber Sebut Pil KB dan Migrain Membuatnya Terkena Stroke Ringan, Benarkah Saling Berkaitan?
Namun, kelompok studi nyeri kepala Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) pada tahun 2013 dan American Headache Society (AHS) menyebutkan tidak mengharuskan terdapatnya nyeri kepala berdenyut, nyeri kepala unilateral, dan ada tidaknya gejala dalam setiap serangan.
"Adanya ketidakseimbangan neurotransmitter otak dapat menyebabkan migrain," tutur Newanda.
Dia mengungkapkan, sekitar 60 persen pencetus migrain berasal dari faktor genetik, sementara 40 persen pencetus migrain lainnya yakni faktor lingkungan, sehingga dalam pendekatan penanganannya diperlukan satu kesinambungan baik terhadap individu maupun keluarga atau lingkungannya.
Bila dirinci, penyebab migrain ini antara lain perubahan hormon pada wanita termasuk sebelum dan sesudah menstruasi, kehamilan, dan menopause. Makanan seperti keju, makanan asin dan makanan yang diproses, pemanis aspartame dan monosodium glutamate, serta minuman beralkohol dan berkafein juga dapat memicu migrain.
Selain itu, stres di tempat kerja atau rumah, cahaya terang, silau matahari, suara keras, bau yang kuat, perubahan pada siklus tidur, dan perubahan lingkungan seperti cuaca, dapat pula memicu timbulnya migrain.
"Obat-obatan hormonal seperti kontrasepsi oral dan terapi pengganti hormon dapat memperburuk keadaan migrain," kata Newanda.
"Serangan migrain dapat terjadi kapan saja. Apabila Anda mengalami serangan migrain berulang dan tak kunjung sembuh dengan terapi obat-obatan, mungkin Anda dapat mencoba terapi akupunktur. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis akupuntur klinik di rumah sakit terdekat sebelum memutuskan untuk melakukan terapi tersebut," jelasnya.
Berita Terkait
-
Tips Mengatasi Migrain dengan Pengobatan Alami
-
Rp21 Juta untuk Ditusuk Ratusan Jarum? Inilah Akupuntur Akar yang Digandrungi Selebriti
-
Gejala Tersembunyi Sindrom Metabolik: dari Haus Berlebihan hingga Perubahan Kulit
-
Tips Menghindari Sakit Kepala di Musim Panas
-
Cara Mengatasi Migrain Tanpa Obat: Tips Jitu Dokter Ini Bisa Dicoba!
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
Terkini
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan