SuaraJawaTengah.id - Beberapa hari yang lalu jagat media sosial digegerkan dengan aksi konvoi pengemudi motor membawa atribut berupa bendera dan poster Khilafah.
Aksi konvoi pengemudi motor tersebut diketahui dalam unggahan video di akun twitter @Miduk17.
"Pak @mohmahfudmd @DivHumas_Polri mengapa konvoi ini dibiarkan? Bukankah negara ini sudah sepakat jika Kilafah adalah gerakan terlarang? Cawang, 29 Mei 2022 pkl 09.14 WIB," kata keterangan tertulis akun tersebut.
Dalam video singkat itu terlihat, peserta konvoi membawa bendera Khilafah. Mereka juga membawa poster bertuliskan 'Sambut Kebangkitan Islamiyah' dan 'Jadilah Pelopor Penegak Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah'.
Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda merasa prihatin dengan kelakuan para pengemudian motor tersebut.
Menurutnya, apa yang dilakukan para pengemudi motor telah mengkhiananti para pahlawan yang telah berjuang memerdekakan bangsa Indonesia.
"Para pejuang, para pahlawan mengorbankan nyawa mereka. Lawan penjajah untuk memerdekakan negeri ini," kata Abu Janda melalui akun instagramnya.
"Setelah merdeka, kini ada penjajah gaya baru mencoba menjajah ideologi bangsa. Mencecoki anak bangsa dengan paham radikal dengan menegakkan khilafah mendirikan negara Islam layaknya ISIS," sambungnya.
Abu Janda lantas mengenang ucapannya Presiden Soekarno yang sudah mempredikasi bahwa bangsa Indonesia bakal dibuat susah oleh rakyatnya sendiri.
Baca Juga: Densus 88: Khilafatul Muslimin Punya Sejarah Panjang Aksi Teror dan Radikal
"Sepertinya benar apa kata Bung Karno, perjuangan dulu lebih mudah karena mengusir penjajah. Perjuangan kita lebih sulit karena melawan bangsa sendiri yang menjadi penjajah. Satu kata, lawan," seru Abu Janda.
Unggahan Abu Janda itu sontak saja menuai sorotan warganet. Tak sedikit dari mereka juga yang gusar dengan aksi pemotor beratribut khilafah tersebut.
"Jelas melawan ideologi Pancasila, segera tangkap," ujar akun @sindu**.
"Jangan biarkan khilafah tumbuh di negeri tercinta," tutur akun @nina_maniez**.
"Sebenarnya ini sudah masuk kategori makar," imbuh akun @hendro**.
"Kalau didiamkan bakal menjadi-jadi. Lawan khilafah," sambung akun @xroot**.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif