SuaraJawaTengah.id - Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir turut angkat bicara terkait kenaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur.
Dosen hukum di Monash University menuturkan dengan menaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur demi menjaga salah satu peninggalan bersejarah itu bukan solusi terbaik.
"Kalau tujuannya itu membatasi pengunjung Borobudur hanya 1.200 orang perhari maka solusinya bukan menaikkan tiket jadi Rp750 ribu," ujar Gus Nadir melalui akun twitternya.
"Jual tiket sistem online. Kalau sudah mencapai kuota 1.200 perhari, tutup," sambungnya.
Lebih lanjut, Gus Nadir menerangkan bahwasanya untuk menutupi kekurangan biaya perawatan Candi Borobudur bisa menggunakan anggaran dari pemerintah daerah.
"Terus biaya maintenance dari mana? Pakai CSR BUMN atau dana pemda. Kalau mau simpel kok," tandasnya.
Sontak saja cuitan Gus Nadir itu langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang sependapat dengan pernyataan Gus Nadir tersebut.
"Jauh-jauh ke Candi Borobudur kalau gak naik sampai pucak buat apa mas. Tapi bener gus prof batasi kuota saja. Kalau sudah 1200. Tiket habis gitu," ujar akun @NSho**.
"Benar bib, sangat memberatkan kalau harga tiketnya Rp750 ribu, apalagi kalangan masyarakat seperti kami ini menengah kebawah secara ekonomi. Belum lagi biaya yang lain ketika nanti ke sana. Padahal impian saya mau jalan-jalan ke sana," celetuk akun @windo**.
"Cakep kalau pakai CSR, kalau memungkinkan sitaan iligal fishing, logging, bea cukai alokasikan juga untuk ginian," ungkap akun @Jennifer**.
Sementara itu, ada seorang warganet yang mencoba memberi pejelasan terkait polemik harga tiket Candi Borobudur.
"Kalau gak salah yang membayar 750.000 yang naik ke Candi Borobudurnya. Bukan yang masuk ke area Candi Borobudur," jelas akun @Aditya**.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengeluarkan kebijakan baru dalam pengelolaan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Berdasarkan kebijakan barunya itu, Luhut diketahui memiliki rencana membatasi pengunjung ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari.
Selain membatasi jumlah pengunjung, Luhut juga ingin menaikkan harga tiket masuk domestik maupun wisatawan mancanegara.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025