Langkah itu sesuai dengan rekomendasi UNESCO yang melakukan reactive monitoring mission UNESCO pada Februari 2006. Pengelolaan pengunjung menjadi salah satu yang direkomendasikan pada temuan UNESCO.
“Rekomendasi di beberapa reaktif monitoring UNESCO tahun 2006 dan di beberapa dokumen lainnya juga merekomendasikan harus ada pengaturan pengunjung," ucapnya.
Esensi pengaturan kapasitas pengunjung yang dapat naik ke badan candi adalah mengurangi dampak keausan. Meskipun ada sejumlah penyebab lain seperti perubahan cuaca, namun dampaknya tidak signifikan.
Terbatasnya ruang gerak di lorong candi sebagai dampak over kapasitas pengunjung, berpotensi merusak relief.
“Kalau ruangnya nggak dikontrol, physical carrying capacity, otomatis ketika di lorong misal cukupnya hanya untuk 2 orang terus dipaksa jadi 6 orang, otomatis yang 4 entah sengaja atau nggak (akan) menggesek batu relief,” kata Bramantara.
Staf Pemanfaatan Balai Konservasi Borobudur (BKB), Mura Aristina mengatakan, keausan batuan Candi Borobudur di banyak titik menujukkan kerusakan yang parah.
Dia berharap masyarakat memahami jika kedepan akan diberlakukan pembatasan jumlah pengunjung yang naik ke badan candi sebanyak 1.200 orang per hari.
“Secara kasat mata, secara umum Borobudur terlihat baik-baik saja. Tapi ternyata keausannya cukup parah. Harapannya masyarakat semakin paham dan sadar pentingnya melestarikan warisan budaya dunia, Candi Borobudur,” kata Mura.
Bahasan soal pelestarian Candi Borobudur menyeruak bersamaan dengan wacana menaikkan harga tiket naik ke Candi Borobudur.
Baca Juga: Menparekraf Sebut Pembatasan Kunjungan di Candi Borobudur Jadi Keharusan, Begini Alasannya
Rencana menaikkan harga tiket itu diungkapkan Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan melalui akun Instagram @luhut.pandjaitan, pada Sabtu (4/6/2022).
Rencana manaikkan harga tiket untuk membatasi kuota turis yang akan naik ke badan Candi Borobudur. Kuota turis yang boleh naik ke Candi Borobudur akan dibatasi 1.200 orang per hari.
“Dengan biaya 100 dolar untuk wisman (wisatawan manca negara) dan turis domestik sebesar Rp750 ribu. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya Rp5 ribu saja. Sedangkan untuk masuk ke kawasan candi akan tetap mengikuti harga yang sudah berlaku," tegasnya.
Wacana kenaikan harga tiket naik ke Borobudur itu salah satunya dikritik Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia.
Ketua Pelaksana Harian DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia, Eric Fernando mengatakan, pengelolaan Candi Borobudur harus diperkuat dari sisi spiritual-keagamaan.
Dia mendukung upaya pemerintah menjaga kelestarian Candi Borobudur sebagai situs warisan budaya dunia. Termasuk mendukung aturan kapasitas maksimum jumlah pengunjung yang bisa naik ke struktur puncak bangunan atau Arupadhatu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota