Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 10 Agustus 2022 | 13:48 WIB
Ilustrasi covid-19. IDAI Jawa Tengah meminta kepada pemerintah daerah, untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) pasca meninggalnya anak usia 7 tahun akibat covid-19 di Kota Magelang. (pixabay.com)

SuaraJawaTengah.id - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Tengah meminta kepada pemerintah daerah, untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) pasca meninggalnya anak usia 7 tahun akibat covid-19 di Kota Magelang.

Sekretaris IDAI Jateng, Choirul Anam mengungkapkan hal tersebut untuk mengantisipasi penularan covid-19 pada anak. 

"Ya betul, kami dapat laporan ada satu anak meninggal usai terkonfirmasi covid-19," ungkap Anam, Rabu (10/08/22).

Menurut Anam, selain penutupan PTM  sebgaua bentuk antisipasi penularan covid-19 pada anak, percepatan vaksinasi dosis satu dan dua juga perlu dilakukan. 

Baca Juga: Penelitian Ini Ungkap Ternyata Banyak Ibu Menyusui Ini Tidak Didukung Suami

"Vaksin juga belum semua anak mendapatkan," ucapnya. 

Lanjut Anam, penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah dan keluarga juga perlu  diperketat kembali. 

"Prokes ketat juga perlu diterapkan," kata Anam. 

Anam menjelaskan, penularan covid-19 pada anak kembali masif sejak Juli lalu, pihaknya mencatat sebanyak 20 anak di Jawa Tengah  terkonfirmasi covid-19.

"awal tahun sempat nihil, namun pada pertengahan tahun ini ada kenaikan," jelasnya. 

Baca Juga: Manfaat Vaksinasi Penguat Kedua, Dokter: Dapat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Dari informasi yang dihimpun suarajawatengah.id, sebelumnya anak usia 7 tahun di Kota Magelang meninggal akibat terkonfirmasi covid-19 dan sempat mendapatkan perawatan medis. 

Kontributor : Aninda Putri Kartika

Load More