Ronald Seger Prabowo
Kamis, 11 Agustus 2022 | 07:05 WIB
Perjuangan Soetinah Ikut Mempertahankan Kemerdekaan, Jadi Tim Paramedik Hingga Mata-mata
Soetinah saat ditemui SuaraJawaTengah.id di rumahnya yang terletak di Jalan Kanguru III, Nomor 2 B, RT 02/RW 04, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Rabu (10/08/22). [Suara.com/Anin Kartika]

Soetinah juga masih mengingat, banyaknya pejuang yang ia rawat setiap hari.

Perawatan yang ia lakukan juga tak mengenal waktu, tak jarang ia tak tidur beberapa hari hanya untuk memberikan perawatan untuk pejuang yang terluka.

"Kadang saya merawat lima penjuang dalam sehari, karena situasi saat itu bergejolak fokus para relawan untuk memulihkan kondisi pasukan yang terluka. Jadi jarang tidur saat malam hari," paparnya.

Pergolakan perang ketika Soetinah bertugas membuatnya acapkali berpindah lokasi lantaran mengikuti pergerakan para pejuang.

"Bersembunyi di hutan sering kali saya lakukan bersama pejuang lainnya. Lokasinya juga tak menentu. Beberapa kali pasukan gerilya menyerbu wilayah Gubug Grobogan, lalu ke Demak, Kudus, Lasem sampai Juwana. Kami relawan PMI juga mengikuti pasukan itu," kata Soetinah.

Melihat darah hingga membawa pejuang yang terluka ke tempat aman, diterangkan Soetinah menjadi kegiatannya saat itu.

Tak hanya itu, memberishkan luka, menjahit kulit pejuang yang robek, hingga menggendong penuang yang terluka juga acapkali dilakukan Soetinah.

Dua tahun bertugas sebagai paramedik perang, Soetinah akhirnya ditarik menjadi relawan kesehatan CPM Detasemen III di Purwodadi pada 1948.

Ia diminta membantu satuan Kompi Brigade SS dibawah komando Letnan I Suparto sebagai Staf Brigade VI Divisi II. 

Baca Juga: Selain Bung Karno, Siapa Saja Tokoh Proklamasi Kemerdekaan RI?

Di bawah kepemimpinan Kolonel S Soediarto, Soetinah mendapatkan tugas baru manjadi mata-mata untuk untuk mengintai wilayah yang dikuasai pasukan Belanda.

Deretan misi telah Soetinah jalani untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia saat itu.

Atas dedikasinya, Soetinah memperoleh penghargaan Satya Lencana Karya Satya Tingkat III dan Bintang Legiun Veteran oleh Presiden Kedua Indonesia, Soeharto. 

Soetinah mengaku ia juga mendapatkan penghargaan Bintang Legiun Veteran dan hanya ada lima wanita yang mendapatkan penghargaan tersebut. 

"Penghargaan membuat saya memperoleh pekerjaan di sekretariat kantor Gubernur Jateng. Saya dihadiahi rumah oleh Pak Harto saat itu," imbuhnya. 

Soetinah juga menjadi satu dari dua pejuang veteran wanita yang masih seksi di Kota Semarang. Meski demikian karena Kondisi fisiknya, Soetinah lebih banyak menghabiskan waktu berbaring di tempat tidurnya.

Load More