Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 14 September 2022 | 11:04 WIB
Warganet memberikan komentar sinis soal rencana Erick Thohir yang akan menggandeng hacker lokal, sebab dulu para hecker lokal malah dipenjarakan (Antara)

SuaraJawaTengah.id - Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggandeng para hacker Indonesia untuk melawan Bjorka yang sudah mengobrak-abrik data masyarakat Indonesia.

Erick Thohir juga menjadi salah satu pejabat yang data pribadinya dibobol dan disebar oleh Bjorka di media sosial.

Meski begitu, Erick Thohir mengaku bahwa ia tidak marah. Ia justru menyebut bahwa data pribadinya tersebut bersifat umum.

"Data saya juga dibocorkan, nomor teleponnya, agama saya sebagai agama islam dibocorkan, orang tua saya Muhammad Thohir, cuman ada catatan sedikit, cuman lulusnya kemarin SMA, harusnya Universitas tapi hal itu data-data pribadi yang memang dibuka," kata Erick Thohir.

Baca Juga: Anggap Enteng Hacker Bjorka Tapi Bentuk Timsus, Mahfud MD: Mumpung Belum Ada Rahasia Negara Yang Dibobol

Disebutkan oleh Erick, pemerintah akan melakukan perbaikan sistem di internal pemerintahan, agar peristiwa tersebut tidak terjadi kembali.

Lebih lanjut, Erick pun berencana untuk merangkul para hackers untuk bisa bekerjasama dengan pemerintah daripada hanya saling menjatuhkan bangsa sendiri.

"Para hacker pun yang kebetulan merasa kurang diapresiasi, bisa bicara kepada pemerintah, daripada kita saling menjatuhkan bangsa kita, justru kita bisa membangun bangsa kita, karena era digital itu sudah hadir di kita, maka kita harus bekerja sama," paparnya.

Rencana Erick Thohir menggandeng hacker Indonesia untuk melawan Bjorka mendapat tanggapan dari seorang warganet di akun TikTok @alinezad.

Warganet ini meminta para hecker Indonesia untuk mengabaikan permintaan Erick Thohir tersebut.

Baca Juga: Bjorka Ke Iwan Bule, Bagaimana Rasanya Berteman Dekat dengan Bos Judi

"Hari demi hari pejabat semakin kocak dan melawak. Gaes lihat ini, Erick Thohir ajak hecker lokal untuk membantu pemerintah melindungi data rakyat. Wahahaha," kata warganet tersebut dikutip pada Rabu (14/9/2022).

"Abaikan aja gaes percuma dibayar tinggi-tinggi tapi nggak bisa kerja. Masa melindungi data rakyat nggak bisa," tambahnya.

Warganet ini menyayangkan sikap pemerintah yang saat itu gemar menangkap para hecker Indonesia yang ketahuan membobol situs pemerintah.

"Tau nggak kalian dulu-dulu hecker lokal dipenjarakan. Hacker pasuruan diancam 10 tahun penjara karena membobol situs kemendagri. Dua peretas situs Setkab jadi tersangka ancaman 10 tahun penjara," ungkapnya.

Padahal seharusnya menurut warganet ini para hecker yang memiliki kemampuan tersebut diberdayakan bukannya malah ditangkap.

"Hacker-hacker kek gitu bukannya dilatih atau dibimbing malah dipenjarakan. Sekarang tiba-tiba diminta bantu pemerintah. Berani bayar berapa luh," imbuhnya.

"Kalau nanti ada hecker lokal yang berhasil membantu pemerintah. Jadi selama ini kerja pemerintah kerjanya apa?," tandasnya.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More