Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 04 Oktober 2022 | 07:10 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual. Psikolog keluarga dan pernikahan Yulistin Puspaningrum mengatakan anak di bawah umur yang mengalami pelecehan seksual bisa mengalami depresi berat. [Suara.com/Iqbal Asaputro]

SuaraJawaTengah.id - Psikolog keluarga dan pernikahan Yulistin Puspaningrum mengatakan anak di bawah umur yang mengalami pelecehan seksual bisa mengalami depresi berat dan bisa menyebabkan ingin bunuh diri.

"Dari sisi mental bisa saja anak jadi depresi, rentan, kemudian malu, kemudian kalau sampai depresi banget bisa muncul keinginan untuk bunuh diri," kata Yulistin dikutip dari ANTARA pada Selasa (4/10/2022).

Ia mengatakan usia tersebut masih rentan sehingga bisa sangat berpengaruh ke kondisi mentalnya. Dari sisi fisik pun anak secara biologis belum siap dan akan mengalami rasa sakit.

"Dari sisi fisik kalau misalnya yang laki-laki sudah sampai ejakulasi tentunya anak yang belum siap akan mengalami rasa sakit," ucap Yulistin.

Baca Juga: Uskup dan Pahlawan Kemerdekaan Timor-Leste Dituduh Lakukan Pelecehan Seks

Psikolog ini mengatakan anak yang terlanjur mengalami pelecehan seksual bisa terlihat murung dan sangat ketakutan.

Maka itu ia menyarankan guru melakukan pencegahan di sekolah seperti mendampingi ketika ada ada permainan yang melibatkan lawan jenis.

"Pencegahannya kalau, misalnya ada permainan atau kegiatan yang melibatkan laki perempuan itu harus ada pengawasnya. Kalau ke kamar mandi, perlu ada guru yang sesekali memeriksa kondisi toilet," ucapnya.

Selain itu menurut Yulistin, anak harus diajarkan cara menjaga diri dan tubuhnya dengan cara mengenalkan anggota tubuh mana yang tidak boleh dipegang orang lain.

"Nah, ini bisa dipraktekkan dengan boneka, bagian-bagian mana yang tidak boleh dipegang, meskipun dengan orang terdekat," katanya.

Baca Juga: Pria di Nagan Raya Aceh Ditahan Polisi, Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Usai 10 Tahun

Hal ini bisa diajarkan baik oleh orangtua maupun guru di sekolah. Jika pelecehan seksual terjadi pada anak, orangtua harus bisa menenangkan anak dan mengatakan bahwa peristiwa tersebut bukan sepenuhnya kesalahannya dan tetap mendampingi anak.

"Anak ditenangkan dulu, sudah tenang disampaikan saja bahwa peristiwa itu bukan karena kesalahanmu, kan anak kadang menyalahkan diri sendiri," ucap Yulistin.

Ia pun menjelaskan jika tidak ditangani dengan cepat, trauma itu akan membekas sampai dewasa dan akan mengalami ketakutan tanpa sebab.

"Atau dia nggak pede dan jadi tertutup dan setelah dibongkar peristiwa masa kecilnya mengalami pelecehan atau kekerasan seksual," ucap Yulistin.

Load More