SuaraJawaTengah.id - Isu gangguan gagal ginjal akut membuat resah masyarakat. Hingga obat sirup pun ditarik dari peredaran.
Namun demikian Medical Content Marketing Senior Manager Alodokter dr. Abi Noya meminta orang tua untuk tetap tenang dan bijak dalam menghadapi isu gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak.
"Banyaknya kasus mungkin membuat para orang tua menjadi bingung dan khawatir. Hal ini tentunya wajar dan dapat dipahami, karena orang tua yang baik akan selalu berusaha memberikan yang terbaik pada anaknya. Sesuai imbauan pemerintah, orang tua harus menghadapi isu ini secara bijak dan tenang," kata Abi dikutip dari ANTARA pada Rabu (17/11/2022).
Guna menghindari kepanikan, menurut dia, ada baiknya orang tua mencari informasi yang valid dan dapat dipercaya, seperti konten kesehatan yang telah ditinjau dan diverifikasi kebenarannya oleh dokter.
Lebih lanjut, ia mengatakan orang tua juga harus tekun dalam membimbing dan mengajarkan anak pentingnya gaya hidup bersih dan sehat, seperti pola makan bergizi seimbang, memenuhi kebutuhan cairan, rutin beraktivitas fisik, serta mencukupi istirahat.
Kemudian, hindari pemberian obat secara mandiri di luar dari anjuran dan pemantauan dokter.
Selain itu, ia mengatakan orang tua juga bisa memanfaatkan layanan telemedisin untuk berkonsultasi dengan dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis anak, guna mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang GGAPA mulai dari gejala, kemungkinan penyebab, pencegahan, hingga gambaran penangannya.
Abi menjelaskan, terdapat beberapa gejala GGAPA yang harus diketahui orang tua yaitu demam selama 3-5 hari, diare, mual, muntah, batuk, pilek, sering mengantuk, serta jumlah urine yang semakin sedikit, bahkan tidak bisa kencing sama sekali.
"Jika si kecil mengalami gejala-gejala tersebut, ayah dan bunda bisa memanfaatkan telemedisin untuk berkonsultasi langsung dengan dokter guna mendapatkan arahan dan anjuran dari dokter," ujar Abi.
Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Ulah Distributor Nakal, Yarindo: Kami Rugi Materil Moril
"Jika dirasa perlu, dokter juga dapat merujuk si kecil ke rumah sakit terdekat, untuk mendapatkan pemeriksaan maupun penanganan yang lebih intensif. Deteksi dini yang disertai dengan penanganan yang cepat dan tepat akan sangat bermanfaat untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan