Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 18 November 2022 | 12:58 WIB
Ilustrasi vasektomi. [Shutterstock]

Pemeriksaan medis untuk calon pasien vasektomi meliputi pemeriksaan laboratorium sebelum operasi, misalnya tes alergi obat dan pemeriksaan darah.

Pasien juga harus melakukan skrining check up pra operasi, tidak boleh mengonsumsi obat pengencer darah seperti aspirin atau warfarin selama tujuh hari sebelum vasektomi.

Sebelum vasektomi, pasien juga diminta membersihkan alat kelamin dan mencukur bulu kelamin di seluruh skrotum, serta menghindari makanan berat dan mengganti dengan kudapan ringan.

"Pasien pun membawa pakaian dalam yang ketat untuk dipakai setelah vasektomi, guna menopang skrotum dan mengurangi pembengkakan yang terjadi," jelas Andika.

Baca Juga: Gegara Dokter Salah Potong Saluran, Bocah 5 Tahun Ini Jalani Vasektomi Secara Tidak Sengaja

Vasektomi sebaiknya tidak dilakukan oleh pria yang belum memiliki keturunan, usia muda di bawah 30 tahun, memiliki penyakit berat, tidak memiliki pasangan, dan punya keluhan nyeri pada skrotum.

Prosedur ini harus ditunda jika pasien punya penyakit atau kondisi seperti infeksi lokal, infeksi sistemik akut, penyakit menular seksual, filariasis atau infeksi akibat cacing filaria, elefantiasis juga massa intra skrotum.

Kondisi lain yang membuat pasien harus menunda vasektomi adalah bila ada hipersensitivitas terhadap agen anestesi yang digunakan.

Andika menuturkan ada sejumlah kondisi yang mempersulit prosedur vasektomi, yakni bila ada riwayat trauma skrotum, varikokel atau hidrokel yang besar, ada riwayat operasi karena cryptorchidism, Hernia inguinalis serta gangguan pembekuan darah.

Baca Juga: Curhat Wanita yang Ingin Suami Lakukan Vasektomi, Alasannya Malah Bikin Geram Warganet

Load More