Ambu Anne Ungkit Pernah Bantu Dedi Mulyadi Bayar Hutang Rp20 Milliar, Publik Meradang: Muncul Sifat Asli Manusia!

SuaraJawaTengah.id - Beredar unggahan video Bupati Purwarkarta, Ambu Anne Mustika mengungkit kembali soal hutang milliar rupiah Deddi Mulyadi yang pernah dibayarkannya.

Dalam unggahan video di akun TikTok @poetraboenxshoe, Ambu Anne terlihat sedang berpidato di tengah masyarakat.

Menariknya, isi pidato yang disampaikan Ambu Anne itu sedang mengungkit masalah hutang DBH yang belum dibayarkan semasa Dedi Mulyadi menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

"Harusnya tilu tahun, tapi nu satahun tos dibayarkeun harita ku abi, da akur keneh harita mah, ku abi dibayarken 28 miliar (Harusnya (hutang DBH) tiga tahun, tapi yang satu tahun sudah dibayar oleh saya, dulu saat masih akur, senilai 28 miliar)," ujar Ambu Anne.

Baca Juga: Sudah Tidak Berat Lepas Anne Ratna Mustika, Dedi Mulyadi sampai Berterimakasih pada Warga Garut

Ambu Anne lantas blak-blakan enggan membantu melunasi hutang DBH Deddi Mulyadi yang tersisa dua tahun lagi.

"Ayeuna dua tahun dei antepkeun tong dibayarkeun, ker menta bantuan dewan ayena, saha nu ngahutang saha nu kudu mayar (Sekarang sisa dua tahun lagi biarkan aja, tidak akan dibayar. Saat ini sedang minta bantuan Dewan, siapa yang hutang siapa yang harus bayar)," tegas Ambu Anne.

Ambu Anne yang kini sedang menjalin proses perceraian dengan suaminya tersebut menyemprot kinerja Deddi Mulyadi yang gemar percitraan.

"Matakna jadi Bupati teh sing leres entong pencitraan wae, ieu mah pencitraan wae sih, cerik wae bari jeng teuing bener teuing hente (Makanya jadi bupati itu yang benar, jangan pencitraan terus, nangis terus padahal enggak tahu benar enggaknya)," ujarnya

"Zaman Ambu Anne mah ncan pernah DBH hente dibayarkeun. Leres hente? (Zaman Ambu Anne belum pernah DBH tidak dibayarkan. Betul tidak?)," tandas Ambu Anne.

Baca Juga: Bongkar Utang Dedi Mulyadi Saat Jabat Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika Dihujat Warganet

Sontak saja pernyataan Ambu Anne itu ramai dibanjiri komentar warganet. Banyak dari mereka justru meradang atas pernyataan Bupati Purwakarta tersebut.