SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, progres penanganan kemiskinan ekstrem (PKE) di Jawa Tengah berjalan bagus.
Verifikasi dan validasi data sudah selesai dan beberapa intervensi yang sudah dilakukan, semisal stunting menunjukkan angka yang sama.
"Kami di Jawa Tengah coba mendesain khusus ya untuk penanganan kemiskinan ekstrem, khusus. Jadi kemarin teman-teman kades sudah bantu mendata, verifikasinya sekarang sudah seratus persen. Beberapa intervensinya sudah mulai bagus, kami cek rumah yang tidak layak huni, kami cek jambannya, airnya, anak tidak sekolah, dan penyandang disabilitas. Ini beberapa yang menjadi prioritas kami. Kita coba kerjakan," kata Ganjar usai memimpin rapat koordinasi penanganan kemiskinan ekstrem di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (7/6/2023).
Dalam rapat yang dihadiri kepala daerah se-Jawa Tengah itu, Ganjar meminta agar kebutuhan intervensi yang sudah dianggarkan dalam APBD, APBDes, APBN agar segera dikerjakan. Mengenai kebutuhan intervensi yang masih kurang, Ganjar ingin agar segera dilakukan improvisasi menggunakan pola gotong royong.
Di antaranya mengajak CSR, BAZNAS, dan orang-orang peduli yang mampu melakukan percepatan. Sejauh ini, menurut Ganjar, effort dari kepala daerah sudah sangat luar biasa sehingga percepatan bisa dilakukan.
"Sekarang kami mulai petakan yang ada di masing-masing kabupaten/kota. Alhamdulillah yang stunting seratus persen sudah diintervensi. Ini menyenangkan sehingga kalau stunting itu hitungannya bisa kita kerjakan selama tiga bulan harusnya sudah ada hasilnya. Jumat besok saya minta untuk dikumpulkan hasil seluruh intervensi yang ada sehingga kita akan bisa tahu seberapa mereka bisa kita selesaikan dengan cepat," jelasnya.
Ganjar optimis, target Presiden Joko Widodo agar kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024 dapat dikejar. Khususnya di Jawa Tengah, sejumlah strategi telah disusun. Antara lain, penggunaan anggaran dari APBD yang murni dikerjakan oleh Pemprov Jateng dan potensi APBD perubahan yang bisa dilakukan bersama dengan DPRD.
"Lalu persiapan RAPBD tahun 2024. Masih ada satu kesempatan meskipun saya selesai pada bulan September tetapi desain bisa kita lakukan sekarang sehingga nanti kita ajak kawan-kawan DPRD untuk bisa mengeroyok yang ada di kabupaten/kota," papar Ganjar.
Selain penanganan stunting dan disabilitas yang sudah seratus persen, sejumlah indikator masih membutuhkan intervensi. Untuk itu, Ganjar meminta pemerintah kabupaten mempunyai inisiatif. Ia memberikan contoh, misalnya mengajak perusahaan di masing-masing daerah untuk ikut membantu.
"Umpama (di Grobogan) ada satu perusahaan semen di sana, ya sudah dong kamu bantu soal RTLH, bantu soal jamban, itu kan fisik semuanya. Kemarin ketemu dengan asosiasi penambang, ini legal semua, mereka memberikan CSR-nya juga bisa. Ini semua tentu ada di desa sehingga spirit gotong royong betul-betul secara semesta kita ajak bareng-bareng. Mungkin ada yang membantu tenaga juga boleh, sehingga mereka kita tempel satu per satu agar bisa cepat selesai," kata Gubernur dua periode itu.
Kerja sama dengan perusahaan, juga dapat membantu untuk mengintervensi persoalan pengangguran. Misalnya, mempekerjakan warga dalam proyek padat karya atau memberikan pelatihan kerja untuk meningkatkan sumberdaya manusia.
Sementara untuk bidang pendidikan, Ganjar sedang menyiapkan desain untuk mengintervensi anak tidak sekolah, khususnya dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Ia ingin semua anak usia sekolah mendapatkan pendidikan layak sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
"Memang anak tidak sekolah ini harus menunggu tahun ajaran baru. Sedang kita siapkan desainnya, kita siapkan juga mereka sekolah virtual atau kejar paket agar kemudian mereka bisa sekolah bareng-bareng. Pokoknya target kita hitung sampai akhir tahun, optimal tenaga yang bisa kita berikan berapa, proyeksi hasil yang bisa kita tangani berapa sehingga utang kita di tahun 2024 berapa," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Buntut Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres, Cak Lontong Kehilangan Banyak Job
-
Cak Lontong Kehilangan Banyak Job Buntut Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Saat Pilpres
-
Ganjar Pranowo: untuk Suara.com Selamat Ulang Tahun yang ke-11, Tetap Kritis dan Mencerdaskan!
-
Ganjar Dimintai Tanda Tangan Bocah SD Usai Isi Ceramah di Masjid UGM, Netizen: Tanda Tangan Tarawih Paling Mahal
-
Diajak Berandai-andai Jadi Presiden, Kocaknya Ganjar Pranowo: Kan Sudah Kalah, Saya Lowbat
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
Terkini
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan