Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 24 Juli 2023 | 15:51 WIB
Suasana pembelajaran di PAUD Rumah Pintar Patra Sutera Kampung Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas. Senin (24/7) [Suara.com/Ikhsan)

SuaraJawaTengah.id - Suara nyanyian "naik kereta api, tut-tut-tut, siapa hendak turun?" menggema di ruangan berukuran 4×6 meter. Siswa-siswi dan guru PAUD "Rumah Pintar Patra Sutera" terlihat ceria dan kompak memperagakan permainan kereta api.

Dibalik senyuman mereka pagi tadi Senin (24/7/2023), sebenarnya mereka memendam kerinduan bersekolah di dalam gedung. Pasalnya sudah hampir tiga tahun, bangunan sekolah mereka terbengkalai akibat tergenang air rob.

Untuk sementara ini, demi pendidikan usia dini di Kampung Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara nggak berhenti. Segala aktivitas pembelajaran PAUD tersebut dipindahkan di rumah RW 16.

Ruangan pengganti itu memang tidak terlalu luas. Anak-anak pun terlihat kurang leluasa saat bermain di waktu istirahat. Akan tetapi tempat kediaman Slamet Riyadi itu sangat berarti di mata orang tua siswa.

Baca Juga: Cerita Dibalik Tabrakan Kereta Api dengan Truk Trailer, Petugas Palang Pintu Sempat Lari-lari ke Stasiun Jrakah

"Biaya sekolah PAUD disini murah, setiap pertemuan hanya bayar Rp2 ribu dan uang itu nantinya akan kembali lagi ke anak menyesuaikan kebutuhan," tutur salah satu wali murid, Siti Alimah saat diwawancarai SuaraJawaTengah.id.

Perempuan berusia 40 tahun tersebut mengaku sedih lantaran keponakan dan teman-teman sebayanya belum pernah merasakan bersekolahan di gedung sesungguhnya. Ada ruang kelas, perpustakaan, wahana permainan dan fasilitas lainnya.

"Anak saya dulu sempat merasakan gedung PAUD kurang lebih satu tahun sebelum bangunan itu direndam air rob. Kondisi bagus dan banyak wahana permainan," beber perempuan yang akrab disapa Alimah tersebut.

Berharap Segera Diperbaiki

Penampakkan kondisi ruang utama PAUD Rumah Pintar Patra Sutera yang terbengkalai akibat genangan air rob. Minggu (23/7) [Suara.com/Ikhsan]

Guru sekaligus pengelola PAUD Rumah Pintar Patra Sutera, Sitatun menuturkan gedung PAUD yang kini terendam rob sudah dibangun sejak tahun 2012. Bangunan yang didominasi cat warna biru itu merupakan jantung pendidikan usia dini di Kampung Tambakrejo.

Baca Juga: Kereta Api Tabrak Truk Trailer di Kota Semarang, Sempat Terjadi Kobaran Api, Begini Kronologinya

Seiring air rob mulai melanda Kampung Tambakrejo tahun 2020. Gedung PAUD tersebut secara perlahan ikut terendam dan kini kondisinya sudah tidak layak digunakan untuk aktivitas pembelajaran.

"Sebelum rob parah, ruang kelas sempat dipindahkan ke atas. Tapi sering kali air itu naik sebelum anak-anak berangkat. Pas mereka pulang air sudah naik. Pas ada kejadian dua anak terpeselet dan jatuh. Kegiatan pembelajaran akhirnya dipindahkan," papar Sitatun.

Sitatun yang sudah jadi pengajar sejak tahun 2016. Memahami betul perasaan anak-anak di PAUD belajar dan bermain di tempat yang terbatas seperti sekarang.

"Saya mengakui ruang sementara ini kurang luas dan memadai. Tapi apa boleh buat, pendidikan usia dini harus terus berlanjut," imbuhnya.

Perempuan berkaca mata ini kemudian mengenang masa-masa dirinya mengajar di gedung PAUD sebelum terendam rob. Ia menyaksikan betapa bahagianya anak-anak bermain dan berlari kesana kemari dengan leluasa.

"Kalau sekarang pas saya lewat gedung itu suka sedih. 'Ya allah kok terendam terus, kapan ya ditinggikan'. Warga juga sering nanya ke saya, bu kapan to lantainya ditinggikan biar anak-anak sekolah disitu lagi," tutur Sitatun berkaca-kaca menahan air matanya.

Satu-satunya cara untuk mengembalikan fungsi gedung PAUD yang kini terbengkalai adalah dengan cara meninggikan lantainya agar tidak teredam air rob lagi

"Tolong sekali kepada pemerintah untuk membantu meninggikan lantai ruang utama agar kami bisa berkegiatan seperti dulu," tukasnya penuh harap.

Belum Menjadi Prioritas

Lurah Tanjung Mas, Sony Yudha Putra Pradana, mengakui gedung PAUD di Kampung Tambakrejo kondisinya cukup memprihatikan. Namun pihaknya saat ini sedang fokus menangani masalah yang lebih urgent yakni banjir rob.

"Semuanya bertahap, saat ini kami dengan pemerintah provinsi dan pusat sedang fokus menangani rob. Karena tahun kemarin kita kejar-kejaran dengan air laut," ucap Sony.

Menurutnya, tahun depan anggaran APBD Kota Semarang akan difokuskan untuk memperbaiki dan membangun segala aspek di Kelurahan Tanjung Mas.

"Jadi bertahap karena prioritas kita banyak, tahun ini kita mau memperbaiki balai RW dulu. Kalau sudah selesai, nanti bergeser ke pos PAUD," jelasnya

Sony melanjutkan jika balai RW sudah selesai diperbaiki. Kegiatan PAUD Rumah Pintar Patra Sutera bisa dipindahkan sementara waktu disana yang tempatnya jauh lebih luas.

"Anggaran tahun ini terbatas, pelan-pelan kita perbaiki semua," tandasnya.

Kontributor: Ikhsan

Load More