SuaraJawaTengah.id - Besarnya cinta seorang pemuda asal Rusia, PSL terhadap pujaan hatinya membuat dia rela berkorban memeluk agama Islam.
Pengorbanan lelaki berusia 27 tahun menjadi mualaf tersebut agar ia bisa menikahi kekasihnya asal Semarang, inesial DIS yang tak ingin disebut namanya.
Kedua sejoli itu kenal serta menjalin asmara berawal dari perkenalan di sosial media sedari tahun 2022. Karena merasa yakin akan pilihannya, PSL kemudian menemui keluarga pihak perempuan di yang berada di Kecamatan Ngaliyan bulan Juni kemarin.
Untuk mendapatkan restu orang tua, PSL rela berkorban dengan pindah agama dan memutuskan menjadi seorang mualaf. Niatan baik Pavel itu lalu dipertemukan dengan tokoh agama setempat.
Di musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ma'rufiyyah pada hari Jumat (11/8) pukul 08.00 WIB. PSL akhirnya mengucapakan dua kalimat syahadat dibimbing pengasuh pesantren serta disaksikan oleh santri, warga, serta calon istrinya.
"Udah jauh-jauh hari sekitar satu bulanan, mbak "inesial DIS" berpesan kepada saya. Ada calon suaminya yang bakal kesini (Ponpes Al-Ma'rufiyyah) minta dibantu untuk mengislamkan," ucap seorang saksi Syaiful Amar, Senin (14/8/2023) malam.
Menurut lelaki yang akrab disapa Syaiful, prosesi pengislaman pemuda kelahiran Tambov 12 September 1996 berjalan lancar. Meski terbata-bata, PSL mampu mengucapkan dua kalimat syahadat dalam dua bahasa.
"Biasanya setelah prosesi pengucapan kalimat syahadat diajarkan tata cara salat. Karena kemarin waktunya mepet, saya hanya mengajak Pavel untuk salat Jumat," tutur Syaiful.
Kendati telah menjadi mualaf, PSL tidak akan berganti nama. Menurut Syaiful hal tersebut bukanlah suatu kewajiban yang mengharuskan orang yang baru masuk Islam untuk mengubah namanya.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Gulung Dewa United, PSIS Semarang Tembus Tiga Besar Klasemen
"Kata calon istri sudah belajar membaca Al-fatihah. Surat pembuka di Al-Quran itu penting karena dipakai buat doa dan salat," paparnya.
Ternyata PSL bukan satu-satu orang yang dibimbing masuk Islam di Ponpes Al-Ma'rufiyyah. Ada dua orang luar negeri lainnya yang diislamkan di ponpes tersebut dikarenakan masalah asmara.
Syaiful mengakui fenomena orang masuk Islam karena asmara lumrah terjadi di Indonesia. Dia pun senang lantaran sedari dulu pernikahan jadi salah satu media orang memeluk agama Islam.
"Kewajiban umat muslim pada orang yang baru masuk Islam adalah memberikan zakat. Kemarin kita ngasih semampunya, walau pun dia tidak kekurangan, hal itu sebagai bentuk sambutan selamat datang di keluarga besar Islam," tukasnya.
Kontributor: Ikhsan
Berita Terkait
-
Jalan Tertatih Kesakitan Saat Tiba di Thailand, Alfeandra Dewangga Absen Lawan Malaysia di Piala AFF U-23 2023?
-
Jelang Laga Perdana Piala AFF U-23 2023, Media Malaysia 'Bernafas Lega' Timnas Indonesia Kehilangan Sosok Ini
-
Gali Freitas Terus Tunjukkan Performa Terbaiknya bersama PSIS, Gilbert Agius Semringah
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Fundamental Solid Dorong Kapitalisasi Pasar BRI Terus Tumbuh Dua Dekade
-
7 Hatchback Bekas di Bawah Rp100 Juta yang Masih Layak Jadi Mobil Harian
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota