Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 07 September 2023 | 15:27 WIB
Potret diduga pelaku pelecehan seksual, Muh Anwar terhadap santrinya di Ponpes Hidayatul Hikmah Al Kahfi Kota Semarang. Kamis (7/9) [Suara.com/Ikhsan]

SuaraJawaTengah.id - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Hikmah Al Kahfi Kota Semarang, Muh Anwar alias Bayu Aji Anwari akhirnya tertangkap Polretabes Semarang atas kasus pelecehan seksual terhadap santrinya.

Muh Anwar (46) berhasil ditangkap di Kota Bekasi pada tanggal 1 September 2023 kemarin. Sebelumnya dia sempat melarikan diri dan mangkir dari pemanggilan polisi sebanyak dua kali.

"Sudah (ketangkap) tunggu rilisnya," ucap Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan saat dihubungi, Rabu (6/9/2023).

Sementara pengakuan tetangga Pujiastuti yang tinggal berdekatan dengan Ponpes tersebut mengaku terkejut mendengar Muh Anwar tersandung kasus pelecahan seksual.

Baca Juga: Bantah Jadi Pelakor, Arawinda Kirana Kini Ngaku Diperkosa dan Difitnah

"Warga sini udah tau semua, pada kaget. Nggak nyangka," kata Pujiastuti saat ditemui dikediamannya di RT 3 RW 4 Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kamis (7/9).

Pujiastuti masih tidak percaya, Muh Anwar yang ia kenal memiliki kepribadian ramah dan tidak suka neko-neko. Malah melakukan perbuatan tak terpuji terhadap santriwatinya.

"Saya taunya (Muh Anwar) melakukan pelecehan seksual santrinya di luar. Bukan di dalam pondok," imbuhnya.

Setelah kasus pelecehan terungkap dan Muh Anwar telah ditahan. Kini kondisi Ponpes Hidayatul Hikmah Al Kahfi Kota Semarang sudah kosong hampir satu tahun.

Tidak ada lagi aktivitas pengajian maupun para santri berjumlah sekitar 20an yang tinggal disana.

Baca Juga: Arawinda Kirana Cerita Alami Kekerasan Seksual Tahun 2022, Ini Fakta-faktanya

Menurut Pujiastuti, Muh Anwar juga terkenal keras dalam mendidik santri-santrinya. Bahkan dia tak segan melakukan kekerasan fisik jika santrinya melakukan kesalahan.

"Kadang kesalahan sedikit langsung dipukul atau disuruh jongkok sambil jalan diatas tangga. Saya juga pernah lihat anak kecil ditelanjangi dan disuruh ngambil air dibawah," ungkapnya.

"Kalau masalah kekerasan fisik warga udah tau. Istrinya juga diam aja mungkin takut. Kalau masalah pelecehan seksual awalnya warga tidak tau sama sekali," tandasnya.

Kontributor: Ikhsan

Load More