SuaraJawaTengah.id - Puluhan kepala keluarga di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah kini sudah tidak pusing dalam memenuhi kebutuhan gas untuk memasak. Para warga di Desa Kalibening memanfaatkan gas alam dari bekas sumur bor.
Sekilas tak ada yang berbeda kompor milik warga Kalibening dengan kompor pada umumnya. Seperti biasa, kompor tersebut berfungsi dengan baik ketika digunakan untuk memasak.
Namun jika diamati secara seksama, tidak ada tabung gas LPG di dapur dapur warga ini. Ternyata, para warga desa saat ini memanfaatkan gas alam dari bekas galian sumur bor.
Gas alam yang muncul di desa ini berawal dari niatan salah satu warga yang menggali sumur bor sekitar awal tahun 2020. Namun saat sumur telah digali hingga kedalaman 40 meter, bukan air yang keluar tetapi gas alam.
Baca Juga: Kisah Ribuan Warga Desa di Banjarnegara Alami Krisis Air, Harus Berjalan 2 Kilometer
Warga sempat kaget lantaran ketika terkena percikan api, lubang sumur tersebut menyala. Setelah dikonsultasikan dengan pakar dinas ESDM dan petugas vulkanologi, gas tersebut ternyata bisa dimanfaatkan.
Sumur yang berisi gas alam saat ini berada di komplek SMA Muhammadiyah Kalibening. Sumur tersebut kini sudah dilengkapi dengan instalasi untuk penyaluran gas alam yang cukup memadai.
Karena memiliki kapasitas gas yang cukup besar, gas alam ini dikelola oleh desa dengan bantuan alat dari Gubernur Jawa tengah saat itu Ganjar Pranowo.
Awal Agustus 2023, gas alam dari sumur sudah mulai dioperasikan dan dimanfaatkan oleh warga.
"Jadi kami melalui pihak desa mengajukan bantuan kepada Pemprov Jateng melalui Dinas ESDM untuk instalasinya. Kalau kami lihat di pengajuan angkanya sekitar Rp200 juta. Tapi kami terima beres sudah dalam bentuk instalasi, pengaplikasi dan sebagainya sudah ada pakarnya," jelas Sarwono, salah satu pengelola, Selasa (10/10/2023).
Baca Juga: Efek Kemarau, Dataran Tinggi Dieng Alami Krisis Air
Cara distribusi gas alam dari sumur agar sampai ke dapur warga ada beberapa tahapan. Mula-mula gas ditampung dalam dua tabung dan dipisahkan antara gas dan air. Selanjutnya, gas agar ditekan dengan kompresor agar sampai rumah warga melalui pipa.
Untuk mengoperasikan kompor gas alam ini cukup mudah. Hanya dengan membuka dan menutup kran.
"Kalau mau pakai krannya dibuka, kalau sudah selesai digunakan tinggal ditutup kembali," jelasnya.
Saat ini ada 26 kepala keluarga yang memanfaatkan gas alam di Kalibening. Warga yang dulunya rata rata habis 4 tabung dalam sehari, kini sangat terbantu dengan pemanfaatan gas alam.
"Ya biasanya dalam sebulan bisa menghabiskan 3 tabung sampai 4 tabung. Jika dirupiahkan sekitar Rp 60 ribu sampai Rp 80 ribu per bulan," katanya.
Sampai saat ini warga memanfaatkan gratis dan hanya diminta uang iuran untuk keperluan perawatan dan biaya listrik.
"Akan ada rapat bareng-bareng untuk membahas iuran, sekitar Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu tiap bulan per KK untuk perawatan dan bayar listrik. Karena pengoperasian alatnya menggunakan listrik," ujar dia.
Sehingga, jika dibandingkan dengan membeli gas LPG, warga saat ini lebih menghemat sekitar Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu setiap bulan.
"Sangat terbantu sekali, karena pengeluaran lebih hemat. Jika sebelumnya beli gas bisa sampai Rp 60 ribu ini hanya iuran Rp 30 ribu misalnya," ungkap Agus, salah satu warga yang menggunakan gas alam.
Warga berharap, jika program ini dapat berjalan lancar dan berkembang. Sehingga, jumlah warga yang bisa menikmati gas alam ini lebih banyak.
"Harapannya pemerintah terus mendukung sehingga akan lebih banyak warga yang bisa terbantu dengan adanya gas ini. Karena setelah dilakukan penelitian ternyata di sini (Kalibening) banyak titik yang ditemukan gas alam," pungkasnya.
Kontributor : Citra Ningsih
Berita Terkait
-
Mudik Gratis Banjarnegara, Hanya Orang Dengan Syarat Ini yang Bisa Mendaftar
-
Penyambutan Jokowi Saat Kunjungan ke Bank Sampah di Banjarnegara Tuai Pro Kontra
-
Dikawal 191 Polisi Saat Kunjungan ke Banjarnegara, Publik Pertanyakan Anggaran Jokowi: Duit Rakyat?
-
Kenali Penyebab Serangan Jantung, IDI Banjarnegara Berikan Informasi Pengobatan
-
800 Homestay dan Penginapan di Dieng Sambut Jazz Atas Awan 2024
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Tragedi Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang: Satu Tewas, Pengemudi Melawan Arah
-
Weton Ini Diprediksi Meningkat dari Segi Keuangan dan Rezeki, Menurut Primbon Jawa
-
Percepatan Program MBG di Jateng, Pemprov Bakal Optimalisasi Aset Jadi Dapur Khusus
-
Jawa Tengah Siap Jadi Lumbung Pakan Nasional: Pabrik Raksasa Asal Tiongkok Investasi Besar-besaran!
-
Ayo Sat-set! Klaim Link Saldo DANA Kaget, Bisa Tambah-tambah Beli Bahan Pokok Sehari-hari