Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 29 Oktober 2023 | 11:30 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat menjajal Jembatan Kaca Bromo, Rabu (15/2/2023). [TIMES Indonesia/Biro Humas Pemprov Jatim]

SuaraJawaTengah.id - Peristiwa pecahnya jembatan kaca di wisata The Geong Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah, menimbulkan dilema tersendiri bagi para pengunjung destinasi jembatan kaca di berbagai wilayah.

Padahal, bulan ini destinasi wisaya serupa yakni jembatan kaca Bromo bakal segera diresmikan.

Namun, kekuatan jembatan yang disebut mampu menampung 100 orang itu kemudian dipertanyakan oleh warganet.

Mereka mengaku trauma dengan adanya pemberitaan pecahnya jembatan kaca yang tak hanya terjadi sekali di Indonesia.

Baca Juga: Siapa Pemilik Jembatan Kaca Banyumas? Tak Lakukan Uji Kelayakan, Diminta Tanggung Jawab

Kabar segera dibukanya destinasi jembatan kaca Bromo itu diumumkan oleh akun @lepassuntuk pada awal Oktober lalu. Video tersebut kemudian dibanjiri komentar warganet yang mengaku takut karena berita yang belakangan ini beredar.

"Takut ah, barusan ada korban di jembatan kaca banyumas," tulis @myrlendava.

"Habis liat jembatan kaca itu banyumas pecah jadi ngeri. Mana tempatnya lebih ekstrim dari yang di Banyumas," tutur @aquariusggirl.

"Udah ga berani lagi min, tadi baru aja lewat jembatan kaca banyumas, mana ini bawahnya curam bet lagii,” timpal @dewibudiarti.

Namun, belajar dari kejadian di Limpakuwus di Banyumas, Kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sunaryo, meminta pengelola jembatan kaca di Bromo yang akan segera diresmikan dapat meningkatkan standar keamanannya.

Baca Juga: Nasib Jembatan Kaca Bromo Usai Insiden Banyumas, Jadi Diresmikan?

Selain dari elemen infrastruktur, Sunaryo juga mengaku telah melibatkan tokoh spiritual dan tokoh adat di kawasan Bromo untuk meminta kekuatan secara nonfisik.

Menurutnya, akan terdapat penambahan tali pengaman seperti pendaki bagi wisatawan yang melintasi jembatan kaca tersebut. Hal itu berguna ketika terjadi kemungkinan terburuk, seperti kaca pecah.

Meski muat hingga 100 orang, akan tetapi dilakukan pembatasan, yakni hanya 30 orang dengan durasi waktu tertentu.

Sebagai informasi, jembatan kaca Bromo memiliki panjang 120 meter. Adapun kedalaman jurang di bawah jembatan tersebut mencapai 80 hingga 100 meter. 

Kontributor : Dinnatul Lailiyah

Load More