SuaraJawaTengah.id - Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari jasa pahlawan. Berikut ini salah satu pahlawan yang sangat pemberani melawan penjajah yakni Pangeran Diponegoro yang memimpin Perang Jawa atau Diponegoro yang legendaris.
Gelar Pahlawan Nasional diberikan kepada Pangeran Diponegoro sesuai dengan SK Presiden RI No. 087/TK/1973 pada 6 November 1973. Gelar ini diberikan untuk menghormati dan mengapresiasi perjuangan Pangeran Diponegoro dalam peristiwa Perang Jawa atau yang dikenal sebagai Perang Diponegoro.
Menjelang peringatan Hari Pahlawan 2023, kami akan merangkum biografi Pangeran Diponegoro, mulai dari latar belakang, perjuangannya dalam Perang Jawa, hingga akhir hayatnya. Berikut ulasan tentang biografi Pangeran Diponegoro selengkapnya.
Biografi Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro lahir di Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785. Ia merupakan putra dari Sultan Hamengkubuwono III dan permaisurinya, Gusti Kanjeng Ratu Maduretno. Pangeran Diponegoro dikenal sebagai pribadi yang cerdas, religius, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Sekaligus memiliki pengetahuan yang luas tentang agama Islam dan hukum adat Jawa.
Namun sosok Pangeran Diponegoro dikenal dalam peristiwa Perang Jawa. Terdapat beberapa sebab Perang Jawa meletus, seperti Kebijakan pemerintah Belanda yang semakin mengeksploitasi rakyat Jawa. Belanda mulai memungut pajak yang tinggi dan melakukan kerja paksa atau rodi secara berlebihan.
Kemudian Kebijakan Belanda yang mulai mencampuri urusan pemerintahan Kesultanan Yogyakarta. Belanda mulai mengangkat pejabat-pejabatnya sendiri di Kesultanan Yogyakarta.
Sekaligus melarang rakyat Jawa untuk memelihara senjata sehingga ketiganya membuat rakyat Jawa merasa terancam oleh Belanda
Pangeran Diponegoro mulai mengobarkan perlawanan terhadap Belanda pada tanggal 20 Juli 1825. Perang tersebut dimulai dengan penyerangan terhadap pos Belanda di Tegalrejo.
Baca Juga: Garena Free Fire Rilis Update Patch Edisi Hari Pahlawan, Ini Rinciannya
Perang ini berlangsung sengit, apalagi Pangeran Diponegoro berhasil menguasai sebagian besar wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Belanda pun mengerahkan pasukannya yang besar untuk menumpas perlawanan Pangeran Diponegoro.
Perang Diponegoro berlangsung dengan sengit. Pangeran Diponegoro dan pasukannya berhasil menguasai sebagian besar wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Belanda pun mengerahkan pasukannya yang besar untuk menumpas perlawanan Pangeran Diponegoro.
Perang Diponegoro berakhir pada tanggal 28 Maret 1830. Pangeran Jawa itu ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makassar. Hingga akhirnya pada 8 Januari 1855, Pangeran Diponegoro meninggal dan dimakamkan di kota tersebut.
Pangeran Diponegoro adalah sosok pahlawan yang patut kita teladani. Ia adalah sosok yang gigih, berani, dan memiliki jiwa patriotisme yang tinggi. Dirinya telah berjuang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan memajukan agama Islam di Indonesia.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal
-
7 Perbedaan Toyota Agya G dan Daihatsu Ayla R yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Membeli
-
Fitur Reksa Dana BRImo Jawab Kebutuhan Investasi Nasabah Modern Digital
-
5 Mobil Bekas Irit BBM, Harga di Bawah Rp115 Juta, Pilihan Cerdas Keluarga Muda