SuaraJawaTengah.id - Media digital memudahkan kita melakukan apa saja. Termasuk mendapatkan informasi dari berbagai platform media sosial.
Namun, teknologi tersebut bisa menyebabkan kesehatan mental semakin memburuk jika salah menggunakannya.
Psikolog dari Klinik LightHOUSE Indonesia Naomi Ernawati Lestari, M.Psi, menjelaskan cara mengolah dan menyaring konten yang aman untuk dikonsumsi dapat menjadi bentuk saling menjaga kesehatan mental sesama pengguna platform digital.
"Banyaknya konten yang bermunculan di platform digital tidak jarang dapat membuat kita kewalahan, terlebih jika kondisi mental kita belum siap untuk mengolah informasi tersebut,” katanya dikutip dari ANTARA pada Senin (18/12/2023).
Naomi mengatakan bahwa jelang perhelatan pesta demokrasi tahun depan, biasanya beredar banyak narasi dan informasi yang belum tentu teruji kebenarannya.
"Karena itu, pastikan kondisi mental kita berada dalam keadaan baik sebelum mengolah maupun menyebarkan informasi yang kita terima," jelas Naomi.
Sementara itu dalam diskusi tersebut, kreator TikTok Sania Leonardo memberikan pendapat bahwa selain bijak membuat konten, bijak berkomentar juga merupakan salah satu bentuk terpenting dari saling menjaga.
"Kita perlu ingat bahwa ketika komentar yang kita tinggalkan di unggahan orang lain, apabila tidak bisa dibuktikan kebenarannya bisa memiliki pengaruh yang sangat besar, tidak hanya ke kondisi mental orang tersebut, tapi juga aspek kehidupan lainnya seperti karier mereka. Yuk, mulai bijak menggunakan media sosial dan terus saling jaga satu sama lain dari bahaya misinformasi," ungkap dia.
Platform distribusi video TikTok kali ini kembali melanjutkan inisiatif proaktif di bawah kampanye #SalingJaga untuk melindungi integritas pemilu dan melawan misinformasi. Berkaitan dengan kampanye tersebut, TikTok meluncurkan sebuah video panduan kreatif untuk mengedukasi pengguna dan masyarakat umum tentang cara saling menjaga dari bahaya misinformasi di platform digital.
Baca Juga: Berikan Literasi Digital Video, Kevin Leonardo Kunjungi SMK Negeri 7 Semarang
Konten video itu beserta rangkaian inisiatif lainnya, juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat luas agar terus saling menjaga saat mengekspresikan diri, berbagi sudut pandang, dan menjadi bagian dari percakapan yang lebih luas khususnya menjelang Pesta Demokrasi di tahun 2024 mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota