SuaraJawaTengah.id - Kelompok Suporter Panser Biru kompak memboikot dan tidak akan mendukung tim kesayangan PSIS Semarang saat bersua Rans Nusantara FC nanti malam Senin (22/4/2024).
Plt Wakil Ketua Umum, Panser Biru, Paulus Chandra Octa menuturkan tindakan boikot tersebut lantaran dosa yang dilakukan manajemen PSIS Semarang. Mereka tidak merespon surat berisikan tuntutan yang dikirim tempo lalu.
Padahal di dalam surat yang isinya berupa tuntutan agar PSIS Semarang finis empat besar wajib direspon 3×24 jam oleh pihak manajemen khususnya CEO PSIS Semarang.
"Sampai saat ini belum ada balasan apapun. Kami hanya meminta keseriusan manajemen agar PSIS Semarang lolos empat besar," kata Paulus saat dihubungi Suara.com, Senin (22/4/24).
Baca Juga: PSIS Semarang Belum Menyerah, Optimis Kejar 4 Besar BRI Liga 1
Perjalanan PSIS Semarang di musim 2023/2024 sebetulnya cukup mengesankan. Bahkan mereka konsisten bercokol di papan atas klasemen.
Namun menjelang berakhirnya kompetisi, performa PSIS Semarang justru menurun. Laskar Mahesa Jenar kesulitan meraih tiga poin dan kini tercecar di peringkat keenam.
"Apa sih yang jadi tujuan tim ini (PSIS Semarang) kok sampai performanya turun?," ungkapnya.
Pihaknya menduga penurunan performa pemain ada kaitannya soal tanggungjawab manajemen kepada pemain. Menurutnya, adanya tunggakkan gaji hingga mencicil gaji pemain sangat berpengaruh terhadap performa mereka di atas lapangan.
"Intinya tuntutan kita lebih mendorong bagaimana caranya PSIS Semarang masuk empat besar," paparnya.
Baca Juga: Pemkot Semarang Fasilitasi PSIS Kembali Berlatih di Stadion Citarum
Adanya aksi boikot ini, Paulus berharap manajemen mau merespon surat mereka. Hal tersebut menurutnya sebagai bentuk keseriusan dan komitmen manajemen pada suporter.
Disisi lain, Plt Ketua Umun Panser Biru, Kepareng alias Wareng menjadikan pertandingan PSIS Semarang versus Rans Nusantara FC sebagai tolak ukur. Apakah aksi boikot pada laga-laga berikutnya akan dilanjutkan kembali atau tidak.
Tapi yang pasti Wareng meminta dan menuntut manajemen memperbaiki masalah finansial klub. Dia tidak mau lagi melihat gaji pemain PSIS Semarang nanti dibayar dengan cara dicicil.
Tindakan yang mereka ambil saat ini sebagai bentuk kecintaan terhadap klub kesayangan serta menagih janji-janji yang pernah diucapkan CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi soal target tinggi timnya di musim ini.
"Kami melakukan ini atas dasar rasa cinta terhadap kebanggaan kami PSIS Semarang," tandasnya.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Angin Segar Hampiri Persija yang Sedang Bapuk Jelang Hadapi Persebaya
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Malut United akan Kerja Cerdas Hadapi Persis Solo, Persiapan Sudah Matang?
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
Terkini
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan