SuaraJawaTengah.id - Aktivitas gunung Slamet mengalami peningkatan beberapa hari terakhir. Hal itu berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas.
BPBD pun mengimbau warga setempat untuk tetap tenang dalam menghadapi peningkatan aktivitas Gunung Slamet tersebut.
"Berdasarkan informasi Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Gambuhan, Kabupaten Pemalang, dalam beberapa hari terakhir memang sering terekam adanya gempa vulkanik dalam, namun sampai saat ini status Gunung Slamet masih berada di Level II atau Waspada," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho dikutip dari ANTARA, Kamis (20/6/2024).
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat diimbau untuk tidak terpengaruh oleh berbagai isu terkait aktivitas Gunung Slamet yang tidak jelas sumbernya.
Baca Juga: Mahasiswa Unsoed Meninggal saat Mendaki Gunung Slamet, Ini Kronologinya
Kendati demikian, kata dia, BPBD Kabupaten Banyumas telah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari peningkatan aktivitas Gunung Slamet.
Menurut dia, hal itu disebabkan di Banyumas terdapat 7 kecamatan yang rawan terdampak bencana erupsi Gunung Slamet, yakni Baturraden, Sumbang, Kedungbanteng, Cilongok, Karanglewas, Ajibarang, dan Pekuncen.
Selain itu, lanjut dia, permukiman warga yang letaknya cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet, yakni Grumbul Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, yang berjarak sekitar 8,55 kilometer, serta Grumbul Watu Jaran, Desa Gandatapa, dan Grumbul Blembengan, Desa Sikapat, Kecamatan Sumbang, karena berjarak sekitar 9,4 kilometer.
"Kami imbau masyarakat tetap tenang dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," katanya.
Mengenai perkembangan aktivitas Gunung Slamet, Budi mengatakan berdasarkan informasi dari Pos PGA Slamet, kondisi Gunung Slamet pada hari Rabu (19/6), pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB secara visual gunung terlihat jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II.
Baca Juga: Tanpa Bantuan Medis, Seorang Perempuan Melahirkan di Pos 3 Pendakian Gunung Slamet
Selain itu, kata dia, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
Sementara dari sisi kegempaan, lanjut dia, dalam laporan Pos PGA Slamet disebutkan gempa embusan sebanyak 207 kali dengan amplitudo 3-6 milimeter dan durasi 8-25 detik, low frekuensi sebanyak 87 kali dengan amplitudo 3-21 milimeter dan durasi 9-23 detik, serta tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,5-2 milimeter, dominan 1 milimeter.
"Semoga aktivitas Gunung Slamet dapat segera kembali normal," kata Budi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menaikkan tingkat aktivitas Gunung Api Slamet dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung mulai 19 Oktober 2023, pukul 08.00 WIB, dan merekomendasikan agar masyarakat maupun wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.
Selanjutnya, pada hari Kamis (16/5), Badan Geologi memperluas jarak rekomendasi menjadi 3 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet meskipun gunung yang berada di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes itu masih berstatus Waspada atau Level II.
Perluasan jarak rekomendasi tersebut dilakukan, karena berdasarkan hasil pengamatan data-data pemantauan menunjukkan adanya peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi.
Berita Terkait
-
Daftar Pendaki Hilang di Gunung Slamet: Kisah Tragedi 1985 dan 2001
-
Cerita Naomi Daviola Hilang di Gunung Slamet, Ditolong Burung hingga Ingat Antar Anak-anak ke Gereja
-
Sosok Naomi, Siswi SMK Semarang yang Viral Usai Hilang di Gunung Slamet
-
Masuk KEN 2024, Festival Gunung Slamet Hadirkan Produk UMKM
-
Jalur Pendakian Gunung Slamet Ditutup Sampai Kapan? Ribuan Pendaki Batal Muncak!
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Adu Kekayaan para Calon di Pilgub Jateng 2024: Andika-Hendi vs Luthfi-Yasin
-
Masjid Tanpa Kunci Khoiru Ummah: 24 Jam Menerima Tamu Allah
-
BRI Peduli Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Layanan Perbankan Dialihkan
-
Cuaca Ekstrem Picu Angin Puting Beliung dan Longsor di Banyumas, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada
-
Kondisi Cuaca Semarang, Diprediksi Udara Kabur Hari Ini