
SuaraJawaTengah.id - Arganingrum Hendy Atmaja, siswi SMA Negeri 1 Demak awalnya kaget mendengar kabar penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa yang berlaku pada Tahun Ajaran 2024/2025. Padahal saat ini, dirinya baru saja naik ke kelas XI dan ingin masuk ke jurusan IPA.
Dalam benaknya, penghapusan jurusan berarti semua siswa-siswi kelas XI dan XII akan mendapatkan mata pelajaran yang sama. Semua dipukul rata dan dituntut menguasai mata pelajaran yang ada.
"Jelas kaget, mama juga kaget, bingung bagaimana sistemnya, kayak dipukul rata gitu lho. Kalau tidak ada jurusan, nanti fokusnya bagaimana," kata Arga saat ditemui Suarajawatengah.id, Selasa (23/7/2024).
Namun ternyata, ketakutan Arga dan ibunya salah. Dalam Kurikulum Merdeka untuk kelas XI dan XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 2 kelompok utama.
Pertama, kelompok mata pelajaran umum di mana setiap SMA wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik. Kedua, kelompok mata pelajaran pilihan di mana setiap SMA wajib menyediakan paling sedikit 7 mata pelajaran.
"Sekolah memberikan pilihan empat paket. Saya ambil paket 1, itu ada mapel matematika lanjut dan umum, kimia, fisika, dan biologi," katanya.
Arga mengaku lebih senang dengan kurikulum sekarang.
Penghapusan Jurusan Hanya Formalitas
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah mencatat 99 % SMA di provinsi ini, telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Peniadaan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA sendiri sebetulnya sudah dimulai pada 2021 sejak pemberlakukan Kurikulum Merdeka.
Baca Juga: Tunggu Hasil KPK, Pemprov Jateng Belum Siapkan Pengganti Wali Kota Semarang
Karena angkatan jurusan tersebut sudah lulus pada tahun ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kemudian secara resmi mengumumkan penghapusan jurusan di SMA. Kurikulum Merdeka hanya menyebut terkait pemilihan mata pelajaran, bukan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa.
"Presentase SMA di Jateng yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka sebesar 99%," kata Kepala Dindikbud Jateng Uswatun Hasanah saat dikonfirmasi.
Waka Kurikulum SMA Negeri 1 Demak Hadi Siswanto mengatakan penghapusan jurusan sebenarnya tidak terlalu berpengaruh. Dia menyebut bahwa dalam Kurikulum Merdeka sudah ada pilihan paket untuk siswa-siswi kelas XI dan XII. Pilihan paket tersebut berhubungan dengan jurusan IPA, IPS, maupun Bahasa.
"Penghapusan itu hanya secara formalnya saja, tetapi subtansinya masih ada dalam bentuk pilihan paket itu," kata Hadi.
SMA Negeri 1 Demak sendiri memberikan 4 pilihan paket kepada siswa-siswi kelas XI dan XII berdasarkan analisis jumlah tenaga pengajar. Dalam perjalanannya, sekolah itu sempat kekurangan guru eksakta lantaran peminat rumpun mapel tersebut sangat tinggi.
Namun, masalah tersebut tahun ini sudah tertangani dengan masuknya 10 guru PPPK yang kebanyakan mengajar di bidang eksakta. Tantangan lain yang dihadapi SMA Negeri 1 Demak adalah kemampuan guru dalam mengakomodir bakat dan minat siswa yang beragam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Cari Bedak Murah yang Mengandung SPF? Cek 5 Rekomendasinya, Mulai Rp20 Ribuan
- 4 Rekomendasi Moisturizer Vitamin C untuk Wajah Cerah Bebas Flek Hitam, Harga Terjangkau
- Belanja Seru di BFF Festival 2025, Tiket Hemat 30% via BRImo
Pilihan
-
Danantara Tunjuk Ketua Ormas jadi Komisaris PT KAI
-
5 City Car Bekas di Bawah 100 Juta, Serba Hemat Pilihan Cerdas Pekerja Muda
-
Harta Kekayaan Menkeu Sri Mulyani Usai Singgung Kecilnya Gaji Guru dan Dosen
-
IHSG Cetak Rekor, Pagi Ini Tembus Level 7.800
-
Emas Antam Rontok, Harganya Terus Turun Jadi Rp 1.917.000 per Gram
Terkini
-
Kantor Kejaksaan Dijaga TNI, Kajati Jateng Wanti-wanti: Jangan Arogan dan Sulitkan Warga!
-
Mahasiswa Temanggung Merapat! Beasiswa S1 Rp 6 Juta per Tahun dari Baznas, Kuota Masih Separuh!
-
Viral PBB Lansia Naik 400 Persen di Ambarawa, Kaget Setengah Mati Lihat Tagihan Tembus Rp872 Ribu
-
Semen Gresik Gandeng Warga Dowan Jadi Desa Tangguh Bencana: Ini Langkah Nyata yang Dilakukan!
-
Semen Gresik Meluncurkan Program SOBAT Sebagai Bentuk Apresiasi Para Sopir