Budi Arista Romadhoni
Selasa, 23 Juli 2024 | 19:27 WIB
Gagal Paham Pengahapusan Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA, Bagaimana yang Sebenarnya?
Siswi SMA Negeri 1 Demak keluar pada jam istirahat sekolah, Selasa (23/7/2024). (Sigit AF/Suara.com)

SuaraJawaTengah.id - Arganingrum Hendy Atmaja, siswi SMA Negeri 1 Demak awalnya kaget mendengar kabar penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa yang berlaku pada Tahun Ajaran 2024/2025. Padahal saat ini, dirinya baru saja naik ke kelas XI dan ingin masuk ke jurusan IPA.

Dalam benaknya, penghapusan jurusan berarti semua siswa-siswi kelas XI dan XII akan mendapatkan mata pelajaran yang sama. Semua dipukul rata dan dituntut menguasai mata pelajaran yang ada.

"Jelas kaget, mama juga kaget, bingung bagaimana sistemnya, kayak dipukul rata gitu lho. Kalau tidak ada jurusan, nanti fokusnya bagaimana," kata Arga saat ditemui Suarajawatengah.id, Selasa (23/7/2024).

Namun ternyata, ketakutan Arga dan ibunya salah. Dalam Kurikulum Merdeka untuk kelas XI dan XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 2 kelompok utama.

Pertama, kelompok mata pelajaran umum di mana setiap SMA wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik. Kedua, kelompok mata pelajaran pilihan di mana setiap SMA wajib menyediakan paling sedikit 7 mata pelajaran.

"Sekolah memberikan pilihan empat paket. Saya ambil paket 1, itu ada mapel matematika lanjut dan umum, kimia, fisika, dan biologi," katanya.

Arga mengaku lebih senang dengan kurikulum sekarang.

Penghapusan Jurusan Hanya Formalitas

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah mencatat 99 % SMA di provinsi ini, telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Peniadaan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA sendiri sebetulnya sudah dimulai pada 2021 sejak pemberlakukan Kurikulum Merdeka.

Baca Juga: Tunggu Hasil KPK, Pemprov Jateng Belum Siapkan Pengganti Wali Kota Semarang

Karena angkatan jurusan tersebut sudah lulus pada tahun ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kemudian secara resmi mengumumkan penghapusan jurusan di SMA. Kurikulum Merdeka hanya menyebut terkait pemilihan mata pelajaran, bukan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa.

"Presentase SMA di Jateng yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka sebesar 99%," kata Kepala Dindikbud Jateng Uswatun Hasanah saat dikonfirmasi.

Waka Kurikulum SMA Negeri 1 Demak Hadi Siswanto mengatakan penghapusan jurusan sebenarnya tidak terlalu berpengaruh. Dia menyebut bahwa dalam Kurikulum Merdeka sudah ada pilihan paket untuk siswa-siswi kelas XI dan XII. Pilihan paket tersebut berhubungan dengan jurusan IPA, IPS, maupun Bahasa.

"Penghapusan itu hanya secara formalnya saja, tetapi subtansinya masih ada dalam bentuk pilihan paket itu," kata Hadi.

SMA Negeri 1 Demak sendiri memberikan 4 pilihan paket kepada siswa-siswi kelas XI dan XII berdasarkan analisis jumlah tenaga pengajar. Dalam perjalanannya, sekolah itu sempat kekurangan guru eksakta lantaran peminat rumpun mapel tersebut sangat tinggi.

Namun, masalah tersebut tahun ini sudah tertangani dengan masuknya 10 guru PPPK yang kebanyakan mengajar di bidang eksakta. Tantangan lain yang dihadapi SMA Negeri 1 Demak adalah kemampuan guru dalam mengakomodir bakat dan minat siswa yang beragam.

Load More