SuaraJawaTengah.id - Pantai Slamaran Indah di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dikenal sebagai destinasi wisata yang menyuguhkan pemandangan laut yang memukau, pasir yang lembut, dan hembusan angin pantai yang menenangkan.
Namun, di balik keindahannya, pantai ini menyimpan kisah misteri yang sudah lama dipercaya masyarakat.
Sosok gaib bernama Dewi Lanjar diyakini sebagai penguasa gaib wilayah utara Laut Jawa dan pusat kekuasaannya dipercaya berada di sekitar Pantai Slamaran.
Nama Dewi Lanjar sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Pekalongan. Ia bukan sekadar tokoh dalam cerita rakyat, melainkan bagian dari kepercayaan spiritual yang masih hidup hingga sekarang.
Baca Juga: Pemprov Jateng Prioritaskan Ini! Gebrakan Gubernur Luthfi di Tahun 2025
Kisahnya dimulai dari sosok perempuan bernama Dewi Rara Kuning, seorang istri yang ditinggal mati oleh suaminya. Diliputi duka dan keputusasaan, Rara Kuning memutuskan untuk bertapa dan menjauh dari dunia manusia.
Dalam pengembaraannya, ia dipercaya bertemu dengan Nyi Roro Kidul, penguasa pantai selatan. Karena keteguhan hatinya, Nyi Roro Kidul menjadikannya anak angkat dan mengutusnya untuk menjaga wilayah pantai utara.
Sejak saat itu, Rara Kuning dikenal dengan nama Dewi Lanjar, penguasa lautan Pekalongan.
Keraton gaib Dewi Lanjar diyakini berada di sekitar Sungai Slamaran, tak jauh dari bibir Pantai Slamaran Indah. Banyak yang percaya bahwa wilayah ini adalah kawasan keramat yang tidak bisa diperlakukan sembarangan.
Bahkan, ada empat mitos menyeramkan yang terus beredar dari generasi ke generasi tentang pantai ini.
Baca Juga: Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
1. Anak-anak Hilang Dibawa Dewi Lanjar
Mitos pertama yang paling dikenal adalah cerita tentang anak-anak yang hilang secara misterius saat bermain di pantai. Banyak warga percaya, anak-anak tersebut dibawa oleh Dewi Lanjar ke istananya. Sebagian katanya dijadikan "anak angkat", sebagian lain dipercaya sebagai tumbal pesugihan yang diminta oleh pemuja Dewi Lanjar.
Beberapa kisah menyebutkan anak yang sempat menghilang dan kembali dalam keadaan bingung, tak bisa bicara, atau berubah secara kejiwaan. Sampai hari ini, tak sedikit orang tua yang melarang anaknya bermain terlalu dekat dengan air di Pantai Slamaran.
2. Kerajaan Gaib di Laut Slamaran
Konon, orang-orang yang memiliki kemampuan supranatural bisa melihat istana gaib megah di sekitar laut Slamaran. Istana itu memiliki arsitektur yang luar biasa, lengkap dengan jembatan-jembatan yang menghubungkan bangunan di dalamnya.
Namun, jembatan tersebut diyakini dibangun dari tumbal manusia—jiwa-jiwa mereka yang melakukan pesugihan dan mempersembahkan nyawa sebagai syaratnya.
3. Pesugihan Terlarang untuk Warga Pekalongan
Menariknya, meski Pantai Slamaran sering didatangi orang untuk mencari pesugihan, warga asli Pekalongan justru dilarang melakukan hal itu. Masyarakat percaya bahwa mereka masih memiliki hubungan darah dengan Dewi Lanjar.
Jika nekat melakukan pesugihan, warga Pekalongan diyakini akan terkena kutukan keturunan berupa nasib buruk, kegilaan, atau bahkan kematian tragis.
4. Kaya Mendadak, Tapi Harus Bayar Nyawa
Satu hal yang paling menyeramkan dari legenda Dewi Lanjar adalah soal tumbal nyawa. Mereka yang datang dan berhasil berkomunikasi dengan Dewi Lanjar dipercaya bisa mendapat kekayaan melimpah.
Tapi kekayaan itu bukan tanpa harga. Dewi Lanjar sering meminta tumbal berupa nyawa anggota keluarga atau bahkan nyawa pelaku pesugihan itu sendiri.
Kekayaan itu hanya bersifat sementara. Ketika masa pesugihan habis, konon prajurit Dewi Lanjar akan datang menagih tumbal, tak peduli si pelaku sudah lupa dengan perjanjiannya.
Pantai Slamaran memang indah. Tapi bagi mereka yang percaya, setiap deburan ombak bisa saja membawa bisikan dari dunia gaib. Jika kau berdiri sendirian di pantai ini saat senja dan angin tiba-tiba berhenti berhembus berdoalah, mungkin Dewi Lanjar sedang memperhatikanmu.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
-
Update Kondisi Rombongan Bonek Kecelakaan Maut di Tol Pekalongan, Mau Nonton Persija vs Persebaya
-
Bus Rombongan Bonek Kecelakaan di Tol Pekalongan, Ada yang Tewas
-
Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
7 Kuliner Khas Pekalongan yang Wajib Dicoba, Dari Garang Asem Hingga Kopi Tahlil
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Terkini
-
Bagikan Minyak Goreng, BRI Sudiarto Semarang Perkuat Sinergi Digitalisasi UMKM CFD Kalibanteng
-
Pemberdayaan UMKM oleh BRI Dorong Pertumbuhan Bisnis Kue Lokal
-
Tragedi Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang: Satu Tewas, Pengemudi Melawan Arah
-
Weton Ini Diprediksi Meningkat dari Segi Keuangan dan Rezeki, Menurut Primbon Jawa
-
Percepatan Program MBG di Jateng, Pemprov Bakal Optimalisasi Aset Jadi Dapur Khusus