- Ilmuwan menduga kuat Hajar Aswad adalah meteorit berdasarkan bukti dari Kawah Wabar di Arab Saudi.
- Batuan di kawah Wabar memiliki ciri khas lapisan luar hitam dan bagian dalam berwarna putih.
- Karakteristik fisik ini cocok dengan hadis yang menyebut Hajar Aswad awalnya putih lalu menghitam.
SuaraJawaTengah.id - Selama berabad-abad, narasi bahwa Hajar Aswad adalah batu yang diturunkan dari surga menjadi keyakinan yang dipegang teguh umat Muslim di seluruh dunia.
Namun, bagi para ilmuwan, narasi ini justru menjadi titik awal sebuah investigasi kosmik untuk mengungkap asal-usul fisik salah satu benda paling suci dalam Islam tersebut.
Kini, bukti-bukti ilmiah mengarah pada satu kesimpulan kuat: Hajar Aswad kemungkinan besar adalah benda dari luar angkasa.
Teori yang paling diterima di kalangan komunitas ilmiah adalah bahwa Hajar Aswad merupakan sebuah meteorit—benda langit yang berhasil selamat saat memasuki atmosfer bumi dan mendarat di permukaan.
Gagasan ini bukan sekadar interpretasi modern. Secara historis, banyak peradaban kuno yang juga memuliakan batuan meteorit karena asal-usulnya yang "langit", dianggap sebagai pesan atau hadiah dari para dewa.
Titik terang dalam penyelidikan ilmiah ini muncul pada tahun 1932. Seorang penjelajah dan ilmuwan, H. St. John Philby, menemukan sebuah lokasi tumbukan dahsyat di tengah gurun pasir Rub' al Khali, Arab Saudi.
Situs yang berjarak sekitar 1.100 kilometer dari Makkah ini kemudian dikenal sebagai Kawah Wabar (Wabar Crater). Penemuan ini memicu spekulasi bahwa inilah "zona pendaratan" dari benda langit yang kini dikenal sebagai Hajar Aswad.
Penelitian yang semakin menguatkan dugaan ini dipublikasikan oleh E. Thomsen pada 1980 dalam jurnalnya, "New Light on the Origin of the Holy Black Stone of the Ka'ba". Tim peneliti menemukan fragmen-fragmen batuan yang unik di sekitar kawah.
Batuan ini terbentuk dari pasir lokal yang meleleh dan menyatu dengan material nikel-besi dari meteorit yang menghantamnya.
Baca Juga: Jumat Berkah! Sikat 3 Link Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Hari Ini, Cek Sekarang!
Hasilnya adalah batuan yang sangat khas: keras, memiliki lapisan luar hitam mengkilap karena proses pembakaran hebat, namun bagian dalamnya berwarna keputihan atau abu-abu.
"Batu meteor itu kemungkinan batu yang sama dengan Hajar Aswad," tulis Thomsen, menyimpulkan adanya kecocokan yang signifikan.
Deskripsi ilmiah ini secara menakjubkan selaras dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi. Dalam hadis tersebut disebutkan, "Hajar Aswad turun dari surga, warnanya lebih putih dari susu, lalu warnanya berubah menjadi hitam akibat dosa-dosa Bani Adam."
Secara sains, warna hitam legam pada batuan Wabar memang berasal dari lapisan luar yang terpapar panas ekstrem, sementara inti putihnya yang lebih rapuh bisa terkikis seiring waktu, meninggalkan dominasi warna hitam.
Meskipun teori meteorit ini sangat kuat, beberapa pertanyaan tetap ada. Misalnya, riwayat yang menyebut Hajar Aswad bisa mengapung di air menjadi anomali, karena meteorit pada umumnya sangat padat dan berat.
Namun, terlepas dari perdebatan yang tersisa, titik temu antara keyakinan religius dan temuan ilmiah ini menyajikan sebuah perspektif luar biasa tentang bagaimana sebuah objek bisa memiliki makna spiritual yang dalam sekaligus menyimpan jejak perjalanan antarplanet.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran
-
BRI Genap 130 Tahun, Tegaskan Komitmen terhadap UMKM dan Inklusi Keuangan Nasional