Terganggu Pencemaran Udara, Warga Tuntut Pabrik Pengolahan Aspal Ditutup

Diakui warga sekitar, sejak keberadaan pabrik tersebut sangat terganggu dengan polusi yang ditimbulkan dari pabrik AMP ini.

Chandra Iswinarno
Senin, 09 Desember 2019 | 14:47 WIB
Terganggu Pencemaran Udara, Warga Tuntut Pabrik Pengolahan Aspal Ditutup
Perwakilan warga Desa/Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas menyampaikan aspirasi mengenai dampak yang timbul dari beroperasinya pabrik AMP saat proses mediasi di ruang rapat paripurna DPRD Banyumas, Senin (9/12/2019). [Suara.com/Anang Firmansyah]

Dia mengatakan, untuk penanaman pohon butuh proses karena tidak bisa langsung tinggi. Kemudian untuk tuntutan bising yang berasal dari genset, dia mengaku sudah mengajukan ke PLN untuk pemasangan jaringan listrik.

"Kita sudah ke PLN. Tinggal menunggu saja. Kami sebenarnya sudah membeli trafo dan tinggal pasang saja. Mudah-mudahan tahun depan kita sudah bisa menggunakan listrik dan tidak menggunakan jenset," katanya.

Ia mengakui jika dampak yang ditimbulkan dari polusi tersebut bisa terukur. Ada pihak yang lebih berwenang untuk menanggapi masalah ini.

"Kalau sampai tuntutannya ditutup menurut saya berlebihan. Karena ada pihak dari DLH ataupun Dinkes Kabupaten Banyumas yang lebih berwenang untuk menilai apa yang dikeluhkan masyarakat seperti debu dan suara. Jadi ada indikasinya," jelasnya.

Baca Juga:Studi: Polusi dan Pencemaran Udara Dapat Memicu Depresi

Kontributor : Anang Firmansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak