Kisah Kakek Tarso, 5 Tahun Bertahan Hidup di Gubuk Beratap Plastik Bekas

Kisah hidupnya berubah 180 derajat setelah mencuri perhatian dari warganet. Sebelum menjadi perbincangan warganet, ia jarang sekali mendapat bantuan.

Chandra Iswinarno
Rabu, 08 Juli 2020 | 18:59 WIB
Kisah Kakek Tarso, 5 Tahun Bertahan Hidup di Gubuk Beratap Plastik Bekas
Tarso dan gubuk mungilnya di tengah pekarangan warga yang berada di kawasan Purwokerto Barat. [Suara.com/Anang Firmansyah]

"Saya sudah izin disini ke Pak Tikno. Jadi saya malah dikasih kepercayaan untuk merawat pekarangannya ini. Kalau disuruh pindah ya saya tidak mau, karena sudah tenang di sini. Saya hanya ingin pindah kalau tempat ini mau dibangun atau laku dijual oleh pemiliknya," lanjutnya.

Kondisi Tarso tergolong miris, pasalnya lokasi ia tinggal saat ini, hanya berjarak 2,7 kilometer dari pusat pemerintahan menurut aplikasi google maps. Kisah hidupnya berubah 180 derajat setelah mencuri perhatian dari warganet. Sebelum menjadi perbincangan warganet, ia jarang sekali mendapat bantuan.

"Jadi seminggu lalu ada orang kesini, terus ngobrol-ngobrol sama motret saya, tidak tahu dari mana terus beberapa hari ini jadi banyak yang mengunjungi. Terakhir, hari Senin kemarin, ada sekitar 50 orang kesini entah berasal darimana, tapi ia membawa bantuan sembako," terangnya.

Sebelum pindah ke gubuk ini, Tarso dikenal sebagai tukang becak. Ia pernah mengontrak selama 10 tahun di kelurahan setempat. Namun pemilik kontrakan memutuskan untuk membongkar lokasinya. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk menempati gubuk yang ditinggalinya sekarang.

Baca Juga:Jualan Tak Laku, Pedagang Kerak Telor Menangis Cium Tanah Usai Buka Amplop

"Saya pernah ngontrak 10 tahun tapi dibongkar. Terus pas bantu warga untuk kerja bakti di lokasi ini kok saya merasa betah dan nyaman. Jadi dari situ saya ijin ke Pak Tikno," ujarnya.

Ia hanya berharap lokasi tersebut tidak dijual oleh pemiliknya. Karena ia sudah tidak memiliki sanak saudara lagi. Pernikahannya yang kandas dengan istri pertamanya pada tahun 1979 sampai 2000 tidak dikarunia anak.

"Kalaupun ada tawaran, misalnya untuk masuk ke panti sosial dari pemerintah, saya tetap tidak mau. Lihat nanti saja, semoga pemilik lahan tidak menjual lokasi ini hingga saya meninggal," katanya.

Kontributor : Anang Firmansyah

Baca Juga:Kisah Sana Hidup di Kandang Kambing, Tak Dapat Bansos karena Tak Punya EKTP

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak