SuaraJawaTengah.id - Cucu Pakubuwono XII, Putri Woelan ingin Gibran Rakabuming Raka punya lawan di Pilkada Solo 2020. Sehingga dia siap membangun koalisi melawan Gibran.
Dia bahkan menyatakan kesiapannya menjadi cawawali mendampingi Achmad Purnomo.
Kepada Solopos.com, Senin (3/8/2020), Putri Woelan mengaku ingin memberikan warna dalam pesta demokrasi lima tahunan di Solo. Jangan sampai, Pilkada Solo hanya diikuti oleh satu pasangan calon (paslon).
“Ini adalah pesta demokrasi lima tahunan. Berikan masyarakat Solo pilihan agar demokrasi ini tetap hidup dan terjaga,” papar Putri Woelan.
Baca Juga:SAH! Prabowo Teken Dukungan Gerindra untuk Gibran Jadi Wali Kota Solo
Cucu PB XII itu pun memohon doa restu dari segenap masyarakat Solo agar yang sedang ia ikhtiarkan bisa benar-benar terwujud.
Ihwal kendaraan politik yang akan dia gunakan menghadapi Pilkada Solo, Putri Woelan menyatakan sedang menyiapkan koalisi politik.
Putri Woelan tak memerinci koalisi yang dia maksud, namun dia menegaskan tengah menggalang dukungan dari sejumlah pihak.
Namun bila dalam perkembangannya Purnomo tidak mau maju sebagai cawali, Putri bertekad tetap maju sebagai cawali/cawawali.
“Terlepas apakah Pak Pur kersa [mau] maju atau tidak, secara attitude saya harus tetap menjalin komunikasi dan menggalang dukungan dari semua pihak. Jika nanti Pak Pur berkenan saya siap di posisi AD 2," tegasnya.
Baca Juga:Cucu Pakubuwono Siap Gandeng Purnomo untuk Lawan Gibran di Pilkada Solo
Sebelumnya, Putri Woelan siap menggandeng Achmad Purnomo untuk melawan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo. Meski Putri Woelan menjadi calon wakil wali kota Solo.
Purnomo adalah politisi PDI Perjuangan yang saat ini masih menjadi Wakil Wali Kota Solo.
Purnomo digeser Gibran yang merupakan anak dari Presiden Joko Widodo.
Putri Woelan bertemu dengan Purnomo di kediaman pribadi Achmad Purnomo di Jalan Bhayangkara Laweyan.
Putri Woelan menilai sosok Purnomo sebagai figur sentral dalam Pilkada Solo 2020.
“Saya sowan Pak Pur karena situasi politik di Solo menjelang Pilkada tidak bisa lepas dari peran beliau. Jadi saya silaturahmi dengan Pak Pur,” tutur dia, Senin (3/8/2020).
Putri mengakui pertemuannya dengan Purnomo ketika itu membahas dinamika politik Solo menjelang pilkada. Komunikasi dan silaturahmi harus dilakukan, terlepas dari apakah Purnomo mau meramaikan bursa cawali Solo atau tidak.
Silaturahmi juga dilakukan Putri Woelan dengan figur-figur sentral Solo lainnya.
“Terlepas apakah Pak Pur kersa [mau] maju atau tidak, secara attitude saya harus tetap menjalin komunikasi dan menggalang dukungan dari semua pihak,” urai Putri Woelan.
Tapi Putri berharap Purnomo mau maju sebagai calon wali kota (cawali). Jika Purnomo mau menjadi cawali, Putri pun siap mendampinginya sebagai calon wakil wali (cawawali).
“Jika nanti Pak Pur berkenan saya siap di posisi AD 2,” sambung dia.
Namun bila dalam perkembangannya Purnomo tidak mau maju sebagai cawali, Putri bertekad tetap maju sebagai cawali/cawawali.
Ihwal kendaraan politik yang akan dia gunakan menghadapi Pilkada Solo, Putri Woelan menyatakan sedang menyiapkan koalisi politik.
Tapi Putri Woelan tak memerinci koalisi yang dia maksud. Ihwal manuvernya menggalang dukungan dari sejumlah pihak, Putri mengaku ingin memberikan warna dalam pesta demokrasi lima tahunan di Solo.
Jangan sampai, ungkap dia, Pilkada Solo hanya ada satu paslon.
“Ini adalah pesta demokrasi lima tahunan. Berikan masyarakat Solo pilihan agar demokrasi ini tetap hidup dan terjaga. Mohon doa restu segenap masyarakat Solo agar yang sedang kami ikhtiarkan bisa benar-benar terwujud,” papar Putri Woelan.