"Sepengetahuan saya, sejak masa kecil saya sudah ada tradisi baritan. Intinya untuk menolak bala dan segala kejelekan, semacam penyakit dan mendapatkan kebaikan supaya ke depan lebih baik," ungkapnya.
Kepala Desa Sidomulyo, Ratna Yuli Fitriyani berpesan kepada generasi muda agar tradisi baritan yang digelar untuk menyambut Tahun Baru Hijriyah atau 1 Suro terus dilestarikan,
Dengan demikian tradisi yang sudah turun-temurun ini tetap menjadi ciri khas Desa Sisomulyo.
"Tujuan menggelar tradisi baritan adalah untuk memanjatkan doa kepada Tuhan agar mendapat berkah dan kebaikan serta dijauhkan dari segala bala dan bencana. Selain itu juga untuk mempererat silaturahmi antar warga. Sebenarnya, tradisi baritan ini tidak hanya malam 1 Suro, tapi pada moment-moment lain, seperti Agustusan dan lainnya," paparnya.
Baca Juga:Habis Malam 1 Suro, Kondisi Pantai Parangtritis Penuh Sampah Plastik