"Terus terang saja saya sampaikan lebih baik kamarnya kosong daripada disewa untuk mabuk-mabukan. Mereka menjawab kalau itu [mabuk-mabukan] bukan watak mereka," ungkapnya.
Terkait penggerebekan, Tono mengatakan polisi datang tak berseragam. Tono mengatakan ada sekitar tiga orang yang ditangkap polisi.
Sementara, satu orang lainnya yang sebelumnya berada di indekos sempat kabur. Tono tak tahu pasti apakah satu orang yang sempat kabur ditangkap polisi.
Tono menjelaskan aksi penggerebekan itu menyita perhatian warga di sekitar indekos lantaran banyaknya polisi yang ada di kampung.
Baca Juga:Pelaku Kerusuhan Mertodranan Diciduk, Warga Pedan Kira Penangkapan Teroris
Awalnya, warga mengira penggerebakan itu berkaitan dengan penangkapan terduga teroris.
Agar tak menimbulkan pertanyaan, Tono menanyakan kasus yang menjerat orang-orang tersebut kepada polisi.
"Saya tanya katanya terkait kasus di Solo [perusakan dan penganiayaan di Mertrodanan]," jelas dia.
Lebih lanjut, Tono mengatakan setelah penggerebakan dilakukan, polisi melakukan penggeledahan di kamar indekos yang disewa kelompok orang tersebut.
Selanjutnya, mereka yang tertangkap dan diduga sebagai pelaku kerusuhan di Mertodranan lantas dibawa polisi.
Baca Juga:Sosok BD, Otak Penyerangan Habib Assegaf di Mertodranan Solo
Berawal dari grup WhatsApp