Meski demikian alasan Arif dan Lia menggelar kursus bahasa mandarin di Desa Sendang, terbilang sulit diterima oleh manusia normal.
Pasalnya, Arif dan Lia melepaskan pekerjaan mereka sebagai dosen di Hainan college, dan Universitas Kebangsaan Wangsi. Bahkan keduanya menolak untuk diperpanjangan kontrak oleh pihak universitas, dan memilih membuka kursus bahasa mandarin secara cuma-cuma di desa.
Terlihat puluhan anak-anak berkumpul di sebuah bangunan yang ada di Desa Sendang, untuk mengikuti kursus bahasa mandarin. Keriangan anak-anak sangat terasa dalam kegiatan tersebut, pasalnya pembelajaran diisi dengan nyanyian, menulis dan cerita.
Kursus tersebut bisa diakses oleh anak-anak secara gratis alias cuma-cuma. Beberapa anak-anak juga sangat menikmati pembelajara yang diampu oleh Arif dan Lia.
Baca Juga:Tesla Bakal Bangun Pabrik di KIT Batang, Bupati Sebut Urusan Para Dewa
Bahkan dalam tempo waktu kurang dari dua pekan, mereka sanggup menerapkan bahasa mandarin dasar ke keseharian.
Julia Wulandari (9) satu di antaranya, bahkan saat ditanya nama, ia menjawab dan memberi salam menggunakan bahasa mandarin. Menurut Julia, tak hanya bisa belajar bahasa mandarin, ia jiga diajari mengenal tulisan mandarin.
"Dari tulisan sampai nada pengucapan menggunakan bahasa mandarin diajarkan di sini. Saya sangat senang karena bisa mengenal dan menggunakan bahasa mandarin," jelasnya.
Bahkan tak hanya kelas untuk anak-anak, Arif dan Lia juga menggelar kursus untuk remaja dan orang tua.
Baca Juga:Mengerikan! Menara Sutet Roboh di Batang Jawa Tengah