Bikin Kerumunan, Demo Tolak Rizieq Shihab di Solo Dibubarkan Polisi

Pembubaran unjuk rasa itu langaung dipimpin Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 21 November 2020 | 16:36 WIB
Bikin Kerumunan, Demo Tolak Rizieq Shihab di Solo Dibubarkan Polisi
Aksi tolak Rizieq Shihab di Solo, massa dibubarkan Polisi karena buat kerumunan. (Suara.com/RS Prabowo)

SuaraJawaTengah.id - Jajaran Polresta Surakarta membubarkan aksi demonstrasi penolakan kehadiran Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab yang dilakukan Aliansi Warga Solo di Kawasan Gladak, Sabtu (21/11/2020) sore.

Pembubaran unjuk rasa itu langaung dipimpin Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

Ade Safri juga langsung mendatangi peserta dan berdiskusi dengan koordinator lapangan (korlap) aksi. Sementara di sisi lain, Kasat Binmas AKP Febriyani Aer dengan pengeras suara dari mobil meminta massa membuarkan diri.

"Ini di tengah pandemi, kerumunan massa sangat rentan penyebaran Covid-19. Saya mohon pengertian untuk membubarkan diri, apabila tidak kita bubarkan paksa," tegas Ade Safri kepada korlap aksi, Kusumo Putro.

Baca Juga:Sejak 2019 Lalu, FPI Tidak Tercatat Sebagai Ormas Islam di Indonesia

"Mohon ijin waktu untuk membacakan pernyataan sikap saja," timpal Kusumo.

"Satu menit! Atau kita bubarkan paksa," jawab Kapolresta.

Kusumo lantas membacakan pernyataan sikap sebanyak tiga butir yang diikuti ratusan peserta unjuk rasa. 

Setelah itu, peserta aksi membubarkan diri secara tertib dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

Ade Safri kepada awak media memaparkan, pihaknya dak mendapatkan pemberitahuan terkait dengan penyelenggaraan kegiatan tersebut. 

Baca Juga:Belum Urus SKT ke Kemendagri, FPI Tidak Diakui Sebagai Ormas

Selain itu, lanjut dia, salah satu tugas TNI dan Polri untuk menekan tingginya angka persebaran virus Covid-19 adalah dengan mencegah kegiatan seperti yang dilakukan oleh Aliansi Warga Solo kali ini.

"Kami harapkan pengertian dari semua pihak untuk menjaga diri. Karena keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi," papar mantan Kapolres Karanganyar tersebut.

Sementara itu, Kusumo Putro menghargai sikap kepolisian yang bersedia memberikan waktu satu menit untuk menyatakan sikap.

"Tambahan waktu satu menit yang diberikan oleh polisi sudah cukup untuk menyampaikan pesan bahwa Kota Solo menolak kedatangan Rizieq Shihab," papar Kusumo.

Dia mengungkapkan, dengan maraknya pemberitaan bahwa Rizieq Shihab akan berkeliling ke seluruh wilayah Indonesia salah satunya ke Kota Solo, maka dirinya sebagai warga Kota Solo merasa keberatan dan menyatakan menolak kedatangan dan bentuk kegiatan apapun yang dilakukan oleh sosok yang baru pulang dari Arab Saudi tersebut.

"Kedatangan Rizieq Shihab kami menilai akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Kami warga Kota Solo tidak anti habaib tidak anti ormas Islam tetapi kami lebih mencintai kehidupan bermasyarakat yang adem, ayem, tentrem dalam kebhinekaan," pungkas Kusumo.

Kontributor : RS Prabowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini