Konsumen Mengeluhkan Hilangnya Tahu Tempe di Pasar Kramat Jati

Konsumen lainnya Windy (27) mengaku sudah dua hari terakhir tidak berjualan gorengan tempe dan tahu isi.

Siswanto
Minggu, 03 Januari 2021 | 17:21 WIB
Konsumen Mengeluhkan Hilangnya Tahu Tempe di Pasar Kramat Jati
Perajin tahu tempe dan ilustrasi kedelai (Kolase foto/Beritajatim.com/Suara.com/Kurniawan)

"Kalau jualan sih tetap, tapi kan saya gak jual tahu dan tempe jadi pendapatan jadi turun sekitar setengahnya, karena dagangan gak komplit," katanya.

Warga Pulogadung itu berpesan kepada produsen agar harga tahu tempe bisa stabil, namun kalaupun harus naik harganya tetap wajar dan bisa terjangkau.

"Walaupun harganya naik, yang penting ada. Yang penting naiknya terjangkau. pelanggan nanyain juga, padahal baru seminggu lalu toge gak ada di pasaran," katanya.

Secara terpisah Sekretaris Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia Jakarta Handoko Mulyo mengatakan ketiadaan tahu dan tempe di pasaran merupakan imbas dari bentuk protes terhadap kenaikan harga kedelai dari Rp7.200 menjadi Rp9.200 per kilogram.

Baca Juga:Pengusaha Tahu Tempe Jakarta Mogok Produksi Pada 1-3 Januari

"Terhitung mulai 1 hingga 3 Januari 2021, kita stop produksi. Ada sekitar 5.000 pelaku usaha kecil menengah yang memproduksi tahu dan tempe, sepakat untuk mogok produksi," katanya.

Dikatakan Handoko, setiap harinya produsen memasok kebutuhan tahu dan tempe di Jakarta sebanyak 500 hingga 600 ton. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini