Cara Menjaga Kesehatan, Hindari Makanan Olahan di Tengah Pandemi Covid-19

Hindari makanan olahan jika tidak ingin terjadi obesitas saat pandemi

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 30 Januari 2021 | 07:32 WIB
Cara Menjaga Kesehatan, Hindari Makanan Olahan di Tengah Pandemi Covid-19
Ilustrasi mie instan kemasan cup. (Unsplash/Charlesdeluvio)

SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 membuat kita lebih banyak melakukan aktivitas di rumah saja. Namun demikian, makanan sehat harus terjaga.

Untuk tetap sehat, makanan apa saja yang baik dikonsumsi? Hindari makanan olahan jika tidak ingin terjadi obesitas saat pandemi.

Makanan olahan adalah masuk kategori ultra proses seperti minuman dan makanan ringan dalam kemasan mengandung pengawet, pemanis, pewarna buatan, perisa dan umumnya mengandung tinggi gula dan garam yang bisa berdampak buruk untuk kesehatan.

Di Brazil misalnya, angka obesitas meningkat dari 7,5 persen pada 2002 menjadi 17,5 persen pada 2013 akibat pola makan masyarakat di sana yang tinggi makanan olahan, menurut temuan Prof. Carlos Monteiro dan tim dari Universitas SAO Paulo.

Baca Juga:Setahun Pandemi Covid-19, Kisah Pengrajin Peti Jenazah Tahan Ketakutan

Tak hanya obesitas, makanan olahan juga dikaitkan dengan risiko terkena diabetes tipe-2, penyakit jantung, terlepas pada kenyataan orang membeli produk dengan kandungan lebih sedikit gula dan minyak.

Sebuah studi yang melibatkan hampir 20.000 orang dewasa, seperti dikutip dari Medical News Today menemukan, konsumsi lebih dari empat porsi makanan olahan setiap hari berhubungan dengan peningkatan risiko semua penyebab kematian (akibat penyakit).

Sebenarnya apa itu makanan olahan?

Merujuk pada dokumen terbitan dari Breastfeeding Promotion Network of India (BPNI) yang menjadi mitra kerja Asosiasi Ibu Menyusui (AIMI) di International Baby Food Action Network (IBFAN), produk olahan diproses dengan cara diawetkan, diasinkan, diasamkan atau difermentasi untuk meningkatkan daya tahan.

Beberapa contoh makanan ini antara lain asinan, terasi, keripik buah dan sayur, minuman beralkohol seperti bir dan anggur yang masuk kelompok tiga berdasarkan klasifikasi NOVA.

Baca Juga:VIRAL Kapten Patrick, Pilot Jadi Kuli Bangunan karena Pandemi COVID-19

Lebih lanjut, apabila produk makanan diolah melalui cara karbonasi, pemadatan, pengocokan, penambahan massa, pemipihan, pengurangan pembentukan busa dan sebagainya, menjadikannya masuk kategori empat atau makanan ultra proses.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini