"Karena kedekatannya dengan dua kubu tersebut, membuat Mata Hari dituduh sebagai spionase kala itu. Singkat cerita Akhirnya dia dihukum mati di Perancis," katanya.
"Dia dihukum mati dengan cara ditembak di depan regu tembak. Tapi biasanya target di tutup matanya. Dia tidak mau ditutup matanya. Dia menganggap dia tidak bersalah," tambahnya.
Tjahjono pun memberikan catatan. Adapun setelah dia kembali ke eropa dan bercerai dengan Kapten Rudolf, Margaret tidak pernah lagi ke Jawa.
"Jadi, pada waktu dia setelah memperkenalkan julukannya bernama matahari, dia tidak pernah ke Jawa. Dan ngapain ke Jawa, Belanda itu netral dan tidak terlibat Perang Dunia I. Dan juga, sampai sekarang masih kontroversi apakah dia mata mata atau bukan," catatnya.
Baca Juga:Sah! PSIS Semarang Akhirnya Pulang ke Markas Stadion Jatidiri
Dalam pernikahannya dengan Kapten Rudolf, Margaret mempunyai dua orang anak. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan.
"Anaknya yang laki-laki meninggal saat kecil. Ceritanya diracun oleh pengasuhnya yang disuruh orang yang tidak suka dengan Margaret. Yang perempuan diasuh bapaknya usai bercerai dengan Kapten Rudolf," Tuturnya.