Unik! Biasanya Digoreng, di Kota Semarang Jadi Wedang Tahu

Wedang Tahu di Kota Semarang merupakan minuman legendaris

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 24 Maret 2021 | 15:40 WIB
Unik! Biasanya Digoreng, di Kota Semarang Jadi Wedang Tahu
Penjual Wedang Tahu di Jalan Setia Budi, Tembalang [Wartajateng.id/Majid]

SuaraJawaTengah.id - Makanan Tahu biasanya diolah dengan digoreng atau direbus. Namun, di Kota Semarang Tahu diolah menjadi minuman yang memiliki khasiat awet muda. 

Dilansir dari Wartajateng.id, nama minuman itu adalah Wedang Tahu, minuman khas Kota Semarang yang melegenda. Minuman itu konon katanya memiliki khasiat berupa awet muda jika meminumnya.

Wedang Tahu bisa ditemui salah satunya di Jalan Setia Budi, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang atau kawasan Universitas Diponegoro (Undip). 

Minuman tradisional itu bisa dinikmati hanya dengan merogoh kocek Rp. 7 ribu saja lho.

Baca Juga:Ganjar Pranowo Minta Masyarakat Dilayani dan Dimudahkan dengan Inovasi

Salah satu penjual Wedang Tahu Pak Adi, Andi Eko mengatakan bahwa minuman tradisional ini berasal dari tradisi Tionghoa yang dibawa ke Semarang pada abad 19.

Minuman ini sangat populer di Kota Semarang dan sering diikutkan dalam ajang pameran makanan dan minuman.

“Dari sejarahnya itu dibawa langsung oleh orang Tionghoa ke Semarang. Pertama kali ke Semarang sebelum tenar di berbagai daerah,” ucap Andi yang sudah berjualan mengganti ayahnya sejak tahun 2014.

Andi mengatakan, minuman tradisional Wedang Tahu ini memiliki khasiat yang bisa dirasakan oleh penikmatnya. Terutama bagi ibu hamil yang ingin keturunannya cantik atau ganteng.

“Banyak yang bilang itu, kalau ada ibu hamil ketika minum Wedang Tahu ini dipercaya nanti anaknya jadi bersih, kulitnya putih, cantik dan ganteng. Selain itu juga ada yang membuat tetap awet muda,” ucapnya.

Baca Juga:Awan Berbentuk Orang Berdoa di Langit Kota Semarang, Pertanda Apa?

Ia mengatakan, resep Wedang Tahu ini rahasia. Tidak semua orang bisa membuat. Menurutnya, hanya orang yang diwarisi bisa menjual Wedang Tahu.

“Resepnnya rahasia dan biasanya dilanjutkan oleh keluarga keturunan. Tidak bisa sembarangan orang. Saya sendiri keturunan ke 3 sejak kekek saya berjualan,” ucapnya.

Lebih lanjut Andi mengatakan, selama pandemi Covid 19 ini penjualan Wedang Tahu sedikit menurun. Penjualan setiap hari menurun hampir 30 persen dibanding sebelum pandemi.

“Setia hari ini selama pandemi paling bisa terjual 50 porsi. Padahal sebelum pandemi bisa mencapai 80-100 mangkuk Wedang Tahu,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini