Belum Ada Lonjakan Penumpang KA di Semarang

Jumlah penumpang yang naik maupun turun di wilayah PT KAI Daops IV Semarang masih sama seperti waktu normal.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 22 April 2021 | 06:15 WIB
Belum Ada Lonjakan Penumpang KA di Semarang
Jelang pelarangan mudik Lebaran 6-17 Mei mendatang, belum ada peningkatan penumpang kereta api di Kota Semarang untuk mudik lebih awal. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Jelang pelarangan mudik Lebaran 6-17 Mei mendatang, belum ada peningkatan penumpang kereta api di Kota Semarang untuk mudik lebih awal.

Dilansir Semarangpos.com--jaringan Suara.com, Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Krisbiyantoro, mengatakan selama sepekan puasa atau bulan Ramadan belum ada peningkatan jumlah penumpang.

Jumlah penumpang yang naik maupun turun di wilayah PT KAI Daops IV Semarang masih sama seperti waktu normal.

“Selama bulan puasa ini, periode 13-20 April 2021, okupansi penumpang antara 25%-37%. Rata-rata per hari, kami melayani 4.685 pelanggan KA jarak jauh dan lokal di wilayah PT KAI Daops IV Semarang,” ujar pria yang akrab disapa Kris itu, Rabu (21/4/2021).

Baca Juga:Larang Pemudik, Berikut 7 Titik Penyekatan di Bogor

Sementara itu untuk penjualan tiket pada 21 April hingga 5 Mei, Kris mengaku juga belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dari 19 stasiun yang ada di wilayah PT KAI Daops IV Semarang, tiket yang terjual rata-rata masih sekitar 20-30% dari total kapasitas, atau sekitar 736 tiket per hari.

“Jumlah itu adalah jumlah pelanggan KA di 19 stasiun di Daop IV Semarang yang melayani naik dan turun penumpang. Penambahan pemesan tiket masih akan terus meningkat karena penjualan tiket masih berlangsung,” terang Kris.

Kris menambahkan PT KAI sangat mendukung kebijakan pemerintah terkait larangan mudik Lebaran. Kebijakan itu dibuat sebagai upaya dalam menekan lonjakan kasus Covid-19.

Meski demikian, hingga kini PT KAI tetap mengoperasikan kereta api dengan normal sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

“Kami mendukung penuh seluruh kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19, termasuk di moda transportasi KA,” pungkasnya.

Baca Juga:Selamatkan Bocah dari Sambaran Kereta Api, Pria Ini Dapat Hadiah Rp 9 Juta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini