Selain jejak kunjungan Soekarno, Kota Tegal menurut Wijanarto juga memiliki sejarah kelam yang bisa menjadi pengingat dalam upaya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, terutama nilai kemajemukan.
Peristiwa tersebut yakni kerusuhan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) pada Maret 1963. Peristiwa yang menjalar hingga ke wilayah Kabupaten Tegal ini menimbulkan korban dari kalangan etnis Tionghoa.
"Jadi kalau melihat sejarah Tegal itu satu, bagaimana menjaga persatuan, dan kedua adalah bagaimana mengelola kemajemukan. Terkait persatuan, penting juga untuk menjadi pelajaran bagi elit birokrasi di Kota Tegal karena wali kota dan wakil wali kotanya saat ini tidak akur. Persatuan antar elit birokrasi itu juga sangat penting," ujar Wijanarto.
Kontributor : F Firdaus
Baca Juga:Tahun 1934, Soekarno Rumuskan Pancasila di Tempat Ini