Persediaan Oksigen di Jateng Habis, Ganjar Pranowo: Sudah Saya Telpon!

Laporan itu disampaikan langsung Ketua Mitigasi Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi, melalui akun Twitter pribadinya.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 21 Juni 2021 | 17:05 WIB
Persediaan Oksigen di Jateng Habis, Ganjar Pranowo: Sudah Saya Telpon!
ilustrasi tabung oksigen, masker oksigen. (Dok. Envato)

SuaraJawaTengah.id - Stok oksigen untuk perawatan pasien Covid-19 di Jawa Tengah dilaporkan habis. Laporan itu disampaikan langsung Ketua Mitigasi Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi, melalui akun Twitter pribadinya.

“Kondisi pasokan oksigen di beberapa daerah khususnya di Jawa Tengah sudah menipis. Mohon bantuan pak Menkes @BudiGSadikin dan Pak Gubernur @ganjarpranowo. Pasokan oksigen di rumah sakit sangat dibutuhkan untuk penanganann covid. @nirwan_anestesi @asutri_putri @ochirivai,” tulis dr. Adib melalui akun Twitter @dokteradib, Minggu (19/6/2021).

Sampai saat ini, twitt dari @dokteradib sudah diretweets 279 akun dan 453 likes. Twitt tersebut juga dibanjiri dengan doa dari netizen  melalui  kolom komentar, salah satunya adalah akun @yudhiatestavita yang mendoakan agar masalah oksigen  bisa cepat teratsi.

"Semoga dapat segera tertangani. Aamiin ya rabbal alamin," tulis akun tersebut dalam kolom komentar @dokteradib.

Baca Juga:Corona Menggila, SMP di Kota Tangerang Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien COVID-19

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, jika dirinya sudah memanggil supplier oksigen di untuk Jateng. Untuk itu, pihaknya akan atur dan membuatkan regulasi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

"Soal oksigen, sudah tak panggil dari supplier kita akan atur dan  buatkan regulasi agar semuanya bisa tertata termasuk kita akan libatkan BUMD," jelasnya, Senin (21/6/2021).

Dia berharap, keterlibatan BUMD nantinya akan bisa mengatur dalam satu titik rumah sakit yang membutuhkan okesigen sehingga permasalahan kebutuhan oksigen di setiap rumah sakit bisa cept tertangani.

"Sehingga isu yang kemarin  itu tak kemana-mana," imbuhnya.

Mendengar permasalahan tersebut, dia mengaku langsung menghubungi pihak yang bersangkutn dan malam itu juga dia langsung meminta untuk membereskan perihal permasalahan oksigen.
 
"Sebenarnya malam itu juga sudah saya telpon dan  saya bereskan. Mungkin karena kawan-kawan pannik, akhirnya disebarkan kemana-mana. padahal sebenarnya cukup tertangani dan sebenarnya cukup," ucapnya.

Baca Juga:Puluhan Nakes Terpapar, Belasan Pasien COVID-19 Antre di IGD RSUD Cibabat

Selain itu, Ganjar juga memerintahhkan agar seluruh daerah zona merah menerapkan lockdown mikro itu. Dengan begitu, maka mobilitas warga bisa ditekan sehingga penanganan bisa optimal.

Menurutnya, pelaksanaan PPKM mikro saat ini harus dilaksanakan lebih detail. Daerah zona merah harus menutup tempat-tempat wisata, tempat keramaian dan menganjurkan ibadah di rumah saja.

"Tempat keramaian, toko harus dibatasi sampai pukul 21.00 WIB. Saya terimakasih, beberapa Kabupaten/Kota sudah menggelar aksi di rumah saja. Ini akan kita buat rutin, dan nanti akan ditambah pelaksanaannya," ucapnya.

Selain perintah untuk melakukan lockdown mikro, Ganjar juga memerintahkan seluruh Bupati/Wali Kota untuk terus melakukan peningkatan tempat tidur, baik ICU dan isolasi di rumah sakit hingga tempat isolasi terpusat. Jika ada yang kesulitan, ia meminta agar segera koordinasi dengan Pemprov Jateng.

"Penambahan tempat tidur di Jateng sudah berjalan, dan tadi dalam rapat dengan Kemenkes disebutkan bahwa penambahan tempat tidur isolasi di Jateng tertinggi, mencapai 40 persen. Sekitar 3000 an tempat tidur yang berhasil ditambah," ujarnya.

Termasuk langkah antisipatif lain yakni pembuatan rumah sakit darurat. Ganjar mengatakan, ada daerah yang telah mengusulkan skenario rumah sakit darurat dan untuk penanganan Covid-19 di sana.

"Kami minta disiapkan dan dihitung betul, kami akan dukung. Saya minta kalkulasi untuk penyiapan SDM nakesnya, peralatannya dan lainnya. Saat ini, rumah sakit darurat yang sudah ada di Solo, dan yang baru mengusulkan dari Banyumas," katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak