Bongkar Alasan Revisi Statuta UI, Gus Nadir: Rektor UI Butuh Penghasilan Tambahan

Rektor UI mengubah aturan atau statuta, yaitu pimpinan kampus diperbolehkan merangkap jabatan di perusahaan milik pemerintah

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 21 Juli 2021 | 15:38 WIB
Bongkar Alasan Revisi Statuta UI, Gus Nadir: Rektor UI Butuh Penghasilan Tambahan
Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir bongkar alasan rektor UI ubah aturan. (Instagram/nadirsyahhosen_official)

SuaraJawaTengah.id - Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro kembali jadi bulan-bulanan publik khususnya warganet di media sosial. Bahkan nama Rektor UI sampai trending topik di twiiter. 

Hal tersebut lantaran telah terungkapnya perubahan statuta UI yang mengizinkan pimpinan kampus tersebut merangkap jabatan di perusahaan milik pemerintah.

Rupanya tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen turut mengomentari soal perubahan statuta UI terbaru yang diterbitkan oleh Presiden Joko Widodo tersebut.

Pria yang kerap disapa Gus Nadir ini sudah tak heran melihat kejadian tersebut. Sebab dirinya sudah tahu sejak lama bahwa di Indonesia banyak para pejabat yang merangkap jabatan lainnya.

Baca Juga:Panas! BEM UI Melawan, Tolak Ari Kuncoro Rangkap Jabatan, Kecam Perubahan Status UI

Lalu Gus Nadir membongkar alasan para pejabat merangkap jabatan. Karena ada beberapa pejabat yang nominal gajinya kecil, sehingga mereka butuh penghasilan tambahan yang halal dan legal.

"Sejumlah pejabat yg gaji pokoknya hanya 5-7 juta perlu dapat tambahan penghasilan yg halal & legal dg rangkap jabatan tapi kerjanya gak perlu datang tiap hari,"

"Mereka lalu dikomisariskan. Itu yg terjadi dg para staf khusus, sekjen DPR hingga Rektor sebuah kampus. Alasannya gitu," cuit Gus Nadir melalui akun twitter @na_dirs, Rabu (21/07/2021). 

Tak tanggung-tanggung, Gus Nadir juga menyemprot Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erik Thohir yang kerap bagi-bagi jabatan untuk orang-orang yang belum tentu berkompeten di bidangnya tersebut.

"Jadi kalau sekarang kinerja BUMN banyak yg kedodoran, menteri ET harusnya fokus membenahinya. Bukan malah larut menjadikan kursi komisaris independen BUMN sebagai sarana bagi2 duit & jabatan. Kalau ET gagal benahi BUMN, beliau gak usah mimpi jadi Capres 2024 deh," jelasnya.

Baca Juga:Jokowi Izinkan Rektor UI Rangkap Jabatan, Sosiolog: Ada yang Melanggar, UU-nya yang Diubah

Cuitan Gus Nadir sindir Rektor UI. [Twitter]
Cuitan Gus Nadir sindir Rektor UI. [Twitter]

Sontak cuittan Gus Nadir tersebut langsung dibanjiri warganet. Tak sedikit dari mereka yang menanggapi cuittan Gus Nadir dengan memberikan komentar yang beragam.

"Sementara yg gaji UMR harus standby dari pagi sampai tutup hari. Ini salah satu penyebab yg kaya makin kaya, yg miskin makin miskin ya Gus," ujar akun @cennavi.

"Lapangan kerja di era JOKOWI melimpah memang gus, buktinya sampai ada yang rangkap jabatan," cetus akun @nalarindependen.

"Alasannya DUIT yah, klasik bener. trus solusinya jadi benalu BUMN, dan masih mengharap BUMN bisa untung dan bersaing dengan swasta," sahut akun @jhontm01.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak