Mengingat Pertempuran Hebat di Ambarawa: Ketika Raksasa Perang Dunia Dibuat Malu

Kini setiap tahunnya peristiwa pertempuran di Ambarawa ini diabadikan dan diperingati sebagai Hari Juang Kartika.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 16 Agustus 2021 | 08:07 WIB
Mengingat Pertempuran Hebat di Ambarawa: Ketika Raksasa Perang Dunia Dibuat Malu
Ilustrasi Perang Kemerdekaan. [Suara.com/Rohmat]

SuaraJawaTengah.id - Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Meski demikian, kondisi itu tak serta merta membuat Tanah Air langsung bebas dari para penjajah dan sekutunya.

Rupanya, Belanda saat itu ingin menguasai kembali Indonesia lewat bantuan tentara sekutu Inggris. Hal tersebut tergambar dari peristiwa pertempuran hebat di Ambarawa, Jawa Tengah.

Dihimpun dari unggahan video di channel youtube Detektif Sejarah, pertempuran ini berawal dari kedatangan tentara sekutu Inggris pada 20 Oktober 1945 di Kota Semarang yang dipimpin Brigadir Bethell.

Baca Juga:5 Fakta Lagu This Is Indonesia, Dirilis Atta dan Keluarga Gandeng DJ BEAUZ

Tujuan Inggris mendarat di Semarang memiliki missi membebaskan para tawanan perang tentara Belanda maupun tentara Jepang yang berada ditahanan daerah Magelang dan Ambarawa.

Perlu diketahui Ambarawa memang jadi kota militer bagi Belanda di masa kolonial. Zaman pendudukan Jepang, di kota kecil yang terletak 40 km dari Semarang ini terdapat juga kamp interniran.

Kemudian kedatangan tentara sekutu Inggris itu juga disambut baik oleh Gubernur Jawa Tengah Wongsonegoro. Bahkan kedua negara ini menyepakati sebuah perjanjian.

Salah satu isinya pihak Indonesia turut membantu memberikan pasokan makanan maupun lainnya selama sekutu Inggris menjalankan tugasnya.

Sayangnya bak air susu dibalas air tuba, berawal niat licik dari tentara sekutu Inggris diboncengi oleh Nederlandsch Indië Civil Administratie (NICA).

Baca Juga:Beri Penghormatan, Pemerintah Imbau Masyarakat Sikap Sempurna Pukul 10.17 WIB saat HUT RI

Mereka berdua malah bersengkongkol mempersenjatai para tawanan perang tersebut. Sehingga menimbulkan amarah para Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak