Kenapa Wonogiri Tak Buka Pendaftaran Vaksinasi Gratis Via Online, Jekek: Bisa Bikin Gaduh

Sebagian masyarakat mempertanyakan kenapa pemerintah daerah tidak menerapkan sistem pendaftaran online, seperti daerah-daerah lain.

Siswanto
Rabu, 18 Agustus 2021 | 17:02 WIB
Kenapa Wonogiri Tak Buka Pendaftaran Vaksinasi Gratis Via Online, Jekek: Bisa Bikin Gaduh
Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, tidak membuka pendaftaran vaksinasi Covid-19 gratis secara online. Menurut penjelasan Bupati Wonogiri Joko Sutopo atau Jekek pendaftaran secara online dapat memicu kegaduhan baru di tengah masyarakat. Selain itu, dapat memancing kerumunan yang berpotensi terjadi penyebaran Covid-19 di lokasi vaksinasi.

“Misal yang daftar dan datang ke lokasi 1.000 orang. Kuotanya hanya untuk 300 orang. Antre dari pagi sampai lokasi tidak dapat vaksin. Ini kan bisa membuat gaduh,” kata Jekek dalam laporan Solopos.

Sebagian masyarakat mempertanyakan kenapa pemerintah daerah tidak menerapkan sistem pendaftaran online, seperti daerah-daerah lain.

“Beberapa waktu lalu kami ditanyai kalangan milenial. Kok Wonogiri nggak ada pendaftaran vaksinasi gratis lewat link. Kami jawab dengan data dan fakta di daerah lain. Kami perlihatkan banyak warga yang balik karena tidak dapat jatah vaksin saat daftar lewat link,” kata Jekek.

Baca Juga:53 Nakes Puskesmas Slogohimo Tertular Covid, Kemungkinan Terjangkit Saat Beri Layanan

Jekek menjelaskan sejak awal konsisten mengalokasikan vaksin kepada sasaran pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Ada nakes, petugas publik, warga lansia, dan masyarakat rentan. Saat ini Pemerintah Kabupaten Wonogiri fokus kepada warga lansia.

Herd Immunity

Vaksinasi warga lansia, kata dia, dilakukan di balai desa atau kelurahan. Vaksinator turun lapangan didampingi kader kesehatan dan sukarelawan. Dengan sistem itu proses penyuntikan tidak menimbulkan kerumunan karena disebar di setiap desa.

“Jadi sebelum pelaksanaan ada undangan kepada warga. Ketika menyangkut pekerjaan tertentu, misal guru, kami koordinasikan dengan Disdikbud. Informasi bisa disebar melalui komunitas dan paguyuban sehingga terkomunikasikan dan berjalan lancar,” ujarnya.

Menanggapi target yang dicanangkan pemerintah terkait terbentuknya herd immunity dengan target 70 persen warga sudah divaksin, Jekek meyakini bisa diterapkan di Wonogiri. Namun jatah vaksin yang diterima ada penambahan.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Meningkat, Bupati Wonogiri Sayangkan Soloraya Tak Kompak Tutup Pariwisata

Dengan adanya program pemerintah itu, Jekek meyakini ada perubahan manajerial terkait distribusi vaksin ke daerah. Jika distribusi vaksin sesuai konsep yang disepakati, yakni 70 persen dari jumlah penduduk sudah divaksin, dipastikan September bisa selesai.

“Kesiapan seluruh lini untuk vaksinasi di Wonogiri sudah siap. SDM dan data kami sudah siap, ada sekitar 855.000 warga yang menjadi sasaran vaksin. Tapi hingga kini baru mencapai 14 persen,” kata Jekek.

REKOMENDASI

News

Terkini