"Memang dampaknya ada pada di interaksi sosial antar siswa, bahkan kelas 7 itu belum saling kenal karena belum pernah bertemu, selama ini baru sebatas di grup kelas saja," kata dia.
Ia mengungkapkan bahwa dampak tersebut sangat dirasakan oleh para orang tua ketika siswa berada di lingkungan rumah.
"Kami beberapa kali komunikasi dengan wali tentang kondisi siswa di rumah, ternyata memang berpengaruh, siswa mungkin lebih merasa ego dan sulit interaksi," ujar dia.
SMP Negeri 1 Bawang adalah salah satu SMP di Kabupaten Banjarnegara yang menyelenggarakan PTM uji coba di minggu pertama. PTM di laksanakan secara bergantian dengan kapasitas ruang 50 persen.
Baca Juga:Ditonton 20 Juta Kali! Siswa 'Selamatkan' Sekelas dari Ulangan, Guru Sampai Kabur
"Saat ini, satu ruang maksimal 16 siswa, 4 jam pelajaran dari jam 7.15 sampai 11.15 WIB, tanpa istirahat," terang dia.
Di waktu yang sama, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Banjarnagara menjelaskan, jika uji coba PTM di minggu pertama berjalan lancar, pihaknya akan menambah jumlah sekolah untuk pelaksanaan PTM.
"Saya kesini tanpa ada janjian dengan sekolah, artinya biar kami tahu kondisi asli di lapangan seperti apa dan tidak dibuat buat, tadi saya kesini siswa sudah masuk semua dan sudah di cek suhu, semua disiplin menaati protokol kesehatan. Jika ini lancar maka minggu depan akan ditambah lagi. Karena ini sudah tahap ke 3 yang mana dulu pernah semua sekolah melaksanakan PTM, jadi optimis bisa," pungkas dia saat melakukan kunjungan.
Kontributor : Citra Ningsih
Baca Juga:PTM DKI Digelar Hari Ini, Epidemiolog: Guru Jangan Teriak saat Ajarkan Murid di Kelas
- 1
- 2