Henk Sneevliet Tokoh Propaganda Komunis, Sahabat Semaun yang Membawanya ke Semarang

Semaun terinspirasi dengan Henk Sneevliet dan akhirnya dia hijrah ke Semarang dan membangun ideologi komunis

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 30 September 2021 | 09:30 WIB
Henk Sneevliet Tokoh Propaganda Komunis, Sahabat Semaun yang Membawanya ke Semarang
Gedung SI Merah di Semarang menjadi bukti jejak Semaun sang pendiri PKI (suara.com/Dafi Yusuf)

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1920 Semaun juga menjadi ketua Partai Komunis Indonesiia (PKI). Sebelum menjadi ketua Partai PKI, Semaun juga kerapkali bersinggungan dengan SI pusat.

Sebuah jurnal berjudul Muncul dan Pecahnya Sarekat Islam di Semarang 1913-1920 yang ditulis Endang Muryanti mengungkap sebuah fakta jika

Setelah  Semaun  diangkat  sebagai ketua  Sarekat  Islam Semarang sekaligus  sebagai  propaganda  gerakan  sosialis-revolusioner.  

Dia  mulai  melancarkan kritik-kritik  yang  pedas  terhadap  pemerintah  jajahan. Oleh karena itu, pengaruh Semaun mulai tertanam pada anggota-anggota  Sarekat  Islam.  

Baca Juga:Sejarah Hari Kesaktian Pancasila dan Maknanya bagi Bangsa Indonesia

Pada saat Central  Sarekat Islam menginginkan  adanya  dewan perwakilan rakyat (Volksaraad), namun Sarekat  Islam Semarang khususnya Semaoen yang beraliran radikal tidak senang dengan keputusan tersebut.

Sebab dengan adanya Volksraad berarti mengadakan kerjasama dengan  pemerintah kolonial. Dalam  kongres  Sarekat  Islam yang ketiga, pengaruh Semaoen  makin  meluas.

Hal  ini  terlihat  dengan  terorganisirnya kaum buruh dan kaum tani dengan dibentuk  sentral-sentral  Sarekat  ekerja.  

Dalam  menghadapi  pemerintah  kolonial  Belanda,  Sarekat  Islam  Semarang  terdapat  dua  kubu  yakni  kubu Semaoen dan kubu  Abdoel  Moeis.  

Semaunn  lebih  radikal  sedangkan Abdoel Moeis  lebih  kooperatif.  Pertentangan antara  Semaun  dengan  Abdoel Moeis dalam masalah Volksraad dan perbedaan pandangan  mengakibatkan  perpecahan dalam tubuh Sarekat Islam  itu  sendiri.

Baca Juga:Mbah Min dan Unjuk Rasa PKI di Perkebunan Djengkol

Yaitu Sarekat Islam Putih (SI Putih) , yang  tetap  mempertahankan  dasar agama  yang  dipimpin  oleh  Cokroaminoto  dan  Abdoel  Moeis dan Sarekat  Islam  Merah  (SI  Merah),  yang  bersifat mempertahankan  ekonomis  dogmatis yang  dipimpin  oleh  Semaoen dan Darsono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini