Menyusuri Teknologi Tepat Guna di Dusun Bondan Kampung Laut Cilacap

Fungsi Sidesi Mas mengubah air payau menjadi air tawar

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 16 Oktober 2021 | 17:21 WIB
Menyusuri Teknologi Tepat Guna di Dusun Bondan Kampung Laut Cilacap
Aep memeriksa filter untuk menyaring air payau menjadi air tawar menggunakan Sidesi Mas yang memanfaatkan PLTH bantuan CSR Pertamina bekerjasama dengan PNC di Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Rabu (6/10/2021). [Suara.com/Anang Firmansyah]
Petugas memeriksa panel solar cell yang dihasilkan dari PLTH untuk menghidupkan listrik dan alat Sidesi Mas bantuan CSR Pertamina bekerjasama dengan PNC di Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Rabu (6/10/2021). [Suara.com/Anang Firmansyah]
Petugas memeriksa panel solar cell yang dihasilkan dari PLTH untuk menghidupkan listrik dan alat Sidesi Mas bantuan CSR Pertamina bekerjasama dengan PNC di Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Rabu (6/10/2021). [Suara.com/Anang Firmansyah]

"Saya mengambil bahan bakunya dari tambak. Setelah itu ditampung di tandon dan diendapkan selama satu malam untuk menjaga keberlanjutan dari saringannya. Baru saya menghidupkan mesin yang ada di dalam seperti filter dan juga membran. Filter digunakan untuk menyaring kotoran, sedangkan membran untuk memisahkan air payau dan tawar," cerita Aep.

Untuk pengoperasian mesin dalam sehari dilakukan dua kali. Satu pengoperasian membutuhkan waktu delapan jam. Hal ini bertujuan agar mesin bisa diistirahatkan. Dalam satu hari, Sidesimas bisa menghasilkan 2.000 liter air tawar. 

Saat ini, masyarakat memang mamang harus datang ke sumber air. Pasalnya, belum terbentuk jalur pipanisasi.

"Masyarakat dalam satu hari dijatah per satu rumah 5 jerigen. Isinya 30 liter. Air desalinasi ini bisa untuk dikonsumsi hanya saja harus direbus dahulu. Sama halnya seperti air hujan. Jadi tidak berbahaya," kata Bondan.

Baca Juga:Integrasi NIK dan NPWP, Puan Maharani: Perlu Pengamanan Berlapis dari Sisi Teknologi

Dalam sehari total seluruh masyarakat Dusun Bondan menghabiskan maksimal 1.000 liter air. Keberadaan Sidesi Mas mengurangi beban masyarakat tanpa harus membeli ke Pulau Nusakambangan. 

"Ini khusus untuk warga sini saja. Karena dusun tetangga kan sudah teraliri air dari kota," jelasnya.

Kepala Dusun Bondan, Irawan menjelaskan jumlah Kepala Keluarga yang menetap di Dusun Bondan sebanyak 74 KK terdiri dari 202 jiwa. Warga Bondan, 100 persen merupakan pendatang dari Jawa Barat. Sebagian besar warga berasal dari Kabupaten Karawang yang berpindah ke Dusun Bondan pada tahun 1997 silam. 

"Yang memanfaatkan PLTH sekitar 40 rumah. Sisanya mendirikan panel surya sendiri. Karena jaraknya dari sini cukup jauh. Jadi belum memungkinkan untuk menyambung listrik dari PLTH," tuturnya.

Masyarakat Dusun Bondan menggantungkan hidup dari beternak tambak ikan dan udang. Baru setelah listrik masuk, beberapa warga mendirikan UMKM mengolah kerupuk udang. Perlahan, kegiatan ekonomi pun turut tumbuh berkat PLTH ini.

Baca Juga:GoCorp dari Gojek, Layanan Hemat Biaya Transportasi untuk Perusahaan

"Saya menjabat disini baru tahun 2019. Kalau aslinya warga Ujungalang. Jaraknya sekitar 30 menit dari sini naik perahu. Sebelum ada listrik di sini itu menurut warga sangat susah, terlebih untuk belajar saat malam hari. Sama sekali tidak bisa menggunakan elektronik. Warga hanya mengandalkan pencahayaan dari sentir atau lampu minyak," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak