"Ini khusus untuk warga sini saja. Karena dusun tetangga kan sudah teraliri air dari kota," jelasnya.
Kepala Dusun Bondan, Irawan menjelaskan jumlah Kepala Keluarga yang menetap di Dusun Bondan sebanyak 74 KK terdiri dari 202 jiwa. Warga Bondan, 100 persen merupakan pendatang dari Jawa Barat. Sebagian besar warga berasal dari Kabupaten Karawang yang berpindah ke Dusun Bondan pada tahun 1997 silam.
"Yang memanfaatkan PLTH sekitar 40 rumah. Sisanya mendirikan panel surya sendiri. Karena jaraknya dari sini cukup jauh. Jadi belum memungkinkan untuk menyambung listrik dari PLTH," tuturnya.
Masyarakat Dusun Bondan menggantungkan hidup dari beternak tambak ikan dan udang. Baru setelah listrik masuk, beberapa warga mendirikan UMKM mengolah kerupuk udang. Perlahan, kegiatan ekonomi pun turut tumbuh berkat PLTH ini.
Baca Juga:Integrasi NIK dan NPWP, Puan Maharani: Perlu Pengamanan Berlapis dari Sisi Teknologi
"Saya menjabat disini baru tahun 2019. Kalau aslinya warga Ujungalang. Jaraknya sekitar 30 menit dari sini naik perahu. Sebelum ada listrik di sini itu menurut warga sangat susah, terlebih untuk belajar saat malam hari. Sama sekali tidak bisa menggunakan elektronik. Warga hanya mengandalkan pencahayaan dari sentir atau lampu minyak," terangnya.
Mengawal Kemandirian Ekonomi Warga
Pejabat Sementara (Pjs) Area Manager Communication, Relations dan CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap, Ibnu Adiwena menjelaskan program PLTH menjadi program CSR dimaksudkan untuk pengentasan daerah 3T (terluar, tertinggal dan terpencil).
"Pada awalnya masyarakat Dusun Bondan itu sulit untuk mendapatkan akses listrik. Lantas kami meniru satu permodelan dari Pantai Pandansimo di Yogyakarta. Di daerah tersebut ekonomi tidak tumbuh. Tapi kemudian diinisiasi permodelan menggunakan PLTH kombinasi kincir angin dengan solar panel dan akhirnya ekonomi dapat tumbuh sebesar 60 persen," katanya.
Ibnu mengatakan, anggaran CSR 2021 sudah tersalurkan sebesar Rp 875 juta untuk keseluruhan di Kabupaten Cilacap. Program di Dusun Bondan sendiri sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Program dimulai dengan pemetaan persoalan warga di Dusun Bondan.
Baca Juga:GoCorp dari Gojek, Layanan Hemat Biaya Transportasi untuk Perusahaan
"Kompleksitas permasalahan sosialnya cukup tinggi di sana. Pertama tidak ada listrik, terus kesulitan air bersih dan kekuatan ekonominya lemah. Pada awal membangun (Sidesi Mas-red) sangat besar (biaya-red), tapi kebelakang karena mereka sudah mulai mandiri, sudah bisa kita kurangi terus," jelasnya.
Untuk mendukung gerakan ekonomi rakyat, Pertamina juga tengah mengupayakan terbentuknya koperasi di dusun Bondan. Tujuannya, agar warga dapat lebih mandiri secara ekonomi dan belajar membangun organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh warga demi kepentingan bersama.
"Mungkin setelah koperasi berdiri kita bisa memasok gas elpiji yang bersubsidi. Karena mereka kan masuk kategori daerah 3T. Setelah ini semoga produk-produk kami bisa masuk juga," kata Ibnu memproyeksikan program-program Pertamina untuk mendukung daulat ekonomi warga Dusun Bondan.
Kontributor : Anang Firmansyah