Kisah Haru dan Nasionalisme Mantan Perakit Bom Solo Saat Hari Sumpah Pemuda

Roki Aprisdianto merupakan mantan narapidana terorisme kasus bom rakitan di halaman Kantor Polsek Pasar Kliwon Kota Surakarta pada 20 November 2012.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 28 Oktober 2021 | 19:15 WIB
Kisah Haru dan Nasionalisme Mantan Perakit Bom Solo Saat Hari Sumpah Pemuda
Roki Aprisdianto, mantan Napiter bom rakitan, saat membacakan Ikrar Hari Sumpah Pemuda, di Halaman Mapolres Sukoharjo. Kamis (28/10/2021). [Dok]

SuaraJawaTengah.id - Polres Sukoharjo melaksanakan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda 2021. Upacara dilaksanakan di Halaman Polres Sukoharjo, Kamis (28/10/2021).

Selain anggota Polri, upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda juga diikuti eks narapidana teroris (napiter), elemen mahasiswa, dan mahasiswa hingga pwrguruan silat.

Dalam pelaksanaan upacara tersebut, eks napiter Roki Aprisdianto alias Atok, membacakan Ikrar Sumpah Pemuda. 

Roki Aprisdianto merupakan mantan narapidana terorisme kasus bom rakitan di halaman Kantor Polsek Pasar Kliwon Kota Surakarta pada 20 November 2012.

Baca Juga:Peringati Sumpah Pemuda, Mahasiswa: Jokowi Gagal

Dirinya juga terlibat rangkaian kasus lain. Yaitu rencana meledakkan bom di Pasar Kliwon pada 2010-2011, menaruh bom di Pos Polisi Dukuh Kebunbaru, Pos Polisi Lintas Simpang 3 Delangu Klaten, Gereja Kristen Jawa Manjung, Gereja Kapel Santa Ancilla, Gereja Katolik Kristus Raja Gatak, dan di Kandang Kerbau Kiai Slamet di Keraton Surakarta.

Roki Aprisdianto juga sempat kabur saat di tahan di Rutan Polda Metro Jaya dengan menggunakan cadar pada 6 November 2012.

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, saat menyampaikan amanat menjelaskan bahwa Hari Sumpah Pemuda ke 93 kali ini mengambil tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”. 

Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.

“Tema Bersatu, Bangkit dan Tumbuh ini sesungguhnya diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi penting, karena di tangan pemuda lah kita berharap Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi,  dan untuk melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga:Di Hari Sumpah Pemuda, Ganjar Pranowo Ingat Pocut Meurah Intan, Siapakah Dia?

“Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik,” tambahnya.

Untuk itu, lanjut Kapolres, momentum Hari Sumpah Pemuda yang kita peringati hari ini, harus mampu menjadi perekat Persatuan kita sebagai bangsa untuk bersama-sama bangkit melawan pandemi, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh melalui kewirausahaan pemuda.

Kapolres mengungkapkan, dalam kesempatan kali ini, Polres Sukoharjo sengaja mengundang rekan-rekan kita dari elemen mahasiswa, perguruan pencak silat, saka bhayangkara, dan mantan napiter, untuk membuktikan bahwa  kita dapat bersatu untuk membangun kesadaran Kebangsaan Indonesia sekaligus wujud komitmen menjaga persatuan dan kesatuan di negeri ini.

Sementara itu, seusai upacara selesai dilaksanakan, Roki Aprisdianto mewakili rekan-rekan Eks Napiter Kabupaten Sukoharjo mengungkapkan bangga mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda ke 93 di Polres Sukoharjo.

“Semoga para pemuda Indonesia senantiasa bersatu, bangkit, dan tumbuh," papar Roki.

"Dan untuk Polres Sukoharjo semoga bisa jaya dan amanah mengemban tugas dalam menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini