"Dari SMA itu memang sudah seneng musik, belajarnya otodidak. Dia itu kayanya pernah juara festival musik pelajar se Banyumas. Tapi dia bukan anak yang mencari uang dari kafe ke kafe," terangnya.
Danar dikenal dengan sosoknya yang polos, tidak neko-neko dan selama bekerja dengannya sangat bertanggung jawab. Namun ia tidak mengetahui cerita perundungan seperti apa dibalik lagu ciptannya Danar.
"Dia itu kalau lagi jagongan atau bekerja ya guyonan biasa sama teman-temannya. Tidak pernah bercerita tentang lagunya yang bully-bully an waktu sekolah. Tapi saya memang sudah sering dengar ia membawakan lagu itu," katanya.
"Karena selain jadi waiters, dari jam 3 sampai 6 sore, ia juga saya beri kebebasan untuk menghibur pelanggan kaya ngamen gitu tapi di kafe saya setelah mahrib sampai jam 10 malam. Nah setelah itu dia bantu beres-beres temannya," lanjutnya.
Baca Juga:Destinasi Wisata Baturaden Terkini: Air Terjun Hingga Taman Miniatur Dunia
Hasil ngamen di kafenya menurut Panji biasa digunakan Danar untuk tambahan pemasukan harian. Karena sistem pembayaran sebagai karyawan dibayar bulanan.
"Kan tidurnya dia ditempat saya, karena daripada tiap hari bolak-balik Purwokerto-Ajibarang jadi saya kasih kamar di rumah. Jadi per dua atau tiga hari baru pulang. Kalau misal pagi warung saya belum buka kan ga ada makanan, nah buat makan pagi biasanya dia pakai hasil dari mengamen malam sebelumnya," tuturnya.
Selama mengamen, sebelum viral dari para pelanggan kafe milik Panji banyak yang mengapresiasi. Selain suaranya yang bagus, menurutnya Danar memiliki vokal yang berkarakter.
Panji mendukung penuh langkah yang saat ini sedang ditempuh Danar. Tidak hanya dukungan moril, bahkan ia membelikan gitar baru seharga Rp 2 juta. Melihat kondisi gitar milik Danar yang sudah lama dipakainya.
"Kebetulan saya punya rejeki lebih, ndilalah gitarnya dia kan sudah cempreng suaranya. Jadi saya berpikir untuk memberikan bekal gitar. Biar tidak ngisin-ngisina (memalukan). Kemarin akhir Bulan November kan dia sempat pulang 5 harian," candanya diselingi tawa.
Baca Juga:Viral Sopir Ambulans Antar Jenazah Purwokerto-Bali 15 Jam, Gelap Dan Sepi
Saat dikonfirmasi melalui aplikasi jejaring sosial WhatsApp, Danar Widianto tidak memberikan banyak penjelasan. Ia hanya meminta doa dan dukungan dari warga Banyumas agar bisa diberikan yang terbaik dalam mengikuti ajang pencarian bakat ini. (Anang Firmansyah)