Berdalih Semprot Obat Nyamuk, Pengasuh Ponpes di Demak Tega Cabuli Ustadzah dan Santrinya

Pencabulan di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Demak mencoreng dunia pendidikan. Dalih menyemprotkan obat nyamuk, oknum pengasuh ponpes itu malah mencabuli santrinya

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 29 Desember 2021 | 14:23 WIB
Berdalih Semprot Obat Nyamuk, Pengasuh Ponpes di Demak Tega Cabuli Ustadzah dan Santrinya
Ilustrasi Pelecehan seksual oleh oknum pengasuh pondok pesantren. Pencabulan di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Demak mencoreng dunia pendidikan. Dalih menyemprotkan obat nyamuk, oknum pengasuh ponpes itu malah mencabuli santrinya. [Suara.com/Emal]

SuaraJawaTengah.id - Pencabulan di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Demak mencoreng dunia pendidikan. Dengan dalih menyemprotkan obat nyamuk, oknum pengasuh ponpes itu malah mencabuli santrinya

NS seorang ustadzah pondok pesantren ternama di Kabupaten Demak tak bisa tidur lelap tatkala ingat pencabulan yang dilakukan oleh pengasuh pondok pesantren tempat dia mengajar.

Dengan dalih menyemprot obat nyamuk, pengasuh ponpes tersebut bebas keluar masuk kamar santriwati yang notabennya dihuni oleh anak-anak dan ustadzah.

Hampir setiap malam, pengasuh ponpes itu melakukan rutinitas tersebut. Awalnya, keadaan baik-baik saja. NS tak menaruh curiga terhadap gelagat pengasuh ponpes yang terkenal karena program hafalan anak yang diadakan di salah satu televisi itu.

Baca Juga:4 Kerajaan Islam Pertama Di Pulau Jawa: dari Kawasan Pesisir hingga Mataraman

NS merupakan ustadzah sebuah pondok pesantren yang cukup terkenal di Kabupaten Demak. Tahun 2017, NS mulai mengajar di pondok pesantren tersebut.

Dia merupakan pengajar khusus untuk hafalan Qur'an, ya di adalah seorang hafidzoh atau sesorang yang hafal Al-Qur'an. NS masuk di pesantren tersebut saat Bulan Ramdhan.

Selama satu tahun, NS mengajar seperti biasa. Selain menjadi pengajar hafalan Al-Qur'an, NS juga ditugaskan  sebagai ketua pondok pesantren tersebut.

Hal itu membuatnya dekat dengan keluarga pengasuh pondok pesentren tersebut, atau dalam bahasa santri disebut dengan "keluarga ndalem".

Hal itu, membuat keluarga besar ponpes tersebut kenal akrab dengannya tak terkecuali istri pengasuh ponpes tersebut.

Baca Juga:Polisi Tangkap Pengusaha Hiburan Malam Di Jakarta, Diduga Cabuli 13 ABG Perempuan

Setalah satu tahun di sana, kehidupan NS benar-benar berubah. Dia tak menyangka, seorang pengasuh pondok  pesantren yang NS anggap sebagai orang tuanya itu tega melakukan pelecehan seksual saat Bulan Suci Ramadhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini