Dia mengaku takut mencari ikan di laut lantaran ombak yang cukup besar. Hal itu membuatnya memilih untuk libur daripada kehilangan nyawa.
"Dari pada nyawa hilang, mending libur," ujarnya.
Jika dia ingat, badai besar sudah terjadi sejak empat hari yang lalu. Sejak saat itu, para nelayan sudah mulai mengungsikan perahu mereka ke tempat yang lebih aman.
"Yang paling besar itu kemarin, besar gelombangnya sampai 2 meter lebih," ujarnya.
Baca Juga:Viral Polisi Gerebek Arena Sabung Ayam, Pelaku Kocar-kacir Ceburkan Diri ke Empang
Kali Benger saat ini menjadi tempat pengungsian ratusan nelayan. Hampir setiap hari perahu para nelayan selalu berdatangan untuk ikut mengungsi.
Perahu yang tadinya bersandar di dermaga pindah ke Kali Bener untuk menghindari gelombang besar.
"Kalau di dermaga posisinya tak ada pemecah gelombang jadi langsung berhadapan dengan laut," katanya.
Nelayan Berjaga di Pos Penjagaan
Ketua DPD Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Semarang, Slamet Ari Nugroho mengatakan, pos jaga tersebut merupakan janji dari Wali Kota Semarang kepada nelayan yang ada di Tambaklorok beberapa bulan yang lalu.
Baca Juga:Cuaca Ekstrem Bikin Nelayan Sumsel Jeda Melaut Lebih Lama
"Nelayan mengeluh mereka setiap awal dan akhir tahun sering tidur di dermaga jaga kapal," jelasnya saat ditemui di pos penjagaan.