Miris! Harga Kedelai Naik, KOPTI Kota Magelang Curhat Tunggakan Pembelian Kedelai hingga Ratusan Juta

Subsidi akan meringankan biaya produksi para perajin.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 22 Februari 2022 | 19:21 WIB
Miris! Harga Kedelai Naik, KOPTI Kota Magelang Curhat Tunggakan Pembelian Kedelai hingga Ratusan Juta
Perajin tahu di lingkungan Tidar Campur, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang. (Suara.com/Angga Haksoro Ardi]

“Harganya bisa standar sama dengan harga pasar atau bahkan di bawahnya. Tapi ternyata anggota juga tidak tertarik membeli disini. Ada yang beli tapi ternyata utang," tegasnya.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, sebanyak 86,4 persen kebutuhan kedelai nasional dipenuhi dari impor. Impor kedelai Indonesia hingga tahun 2020 mencapai 2,48 juta ton atau senilai US$1 miliar.

Jumlah produksi kedelai dalam negeri masih rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Produksi kedelai nasional malah turun dari 907 ribu ton pada tahun 2010 menjadi 424,2 ribu ton di tahun 2019.  

Padahal jumlah konsumsi kedelai per kapita penduduk Indonesia cenderung naik. Pada tahun 2019 rata-rata penduduk mengonsumsi 2,09 kg makanan berbahan kedelai seperti tahu dan tempe.

Baca Juga:Rapor Buruk Pangadaan Bahan Pangan, Setelah Minyak Goreng Kini Kedelai Impor Mahal

Rata-rata setiap minggu penduduk Indonesia mengonsumsi 0,152 kg tahu dan 0,139 kg tempe. Jumlah konsumsi diperkirakan naik mulai tahun 2020 hingga 2029.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini